SABUROmedia, Jakarta – Pertemuan yang digelar di Sekretariat Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI), Jl Dr Kusuma Atmaja Menteng Jakarta Pusat ini, Rabu (11/03/20) dihadiri Ketua, Sekretaris dan Bendahara Dewan Pimpinan Provinsi HKTI Se-Indonesia.
Acara ini dimulai sekitar Pukul 16.00 WIB, dipandu oleh Sekjend DPN HKTI, Mayor Jenderal TNI (Purn) Bambang Budi Waluyo. Beliau menjelaskan bahwa selain agenda Munas HKTI Tahun 2020 juga ada acara besar lainnya yaitu Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) Ke-2 di Jakarta Convention Center (JCC), dari tanggal 12 – 14 Maret 2020. Dalam acara ini kita akan menampilkan berbagai produk, teknologi dan inovasi pertanian secara nasional, dengan menghadirkan HKTI Se-Indonesia dan negara – negara sahabat tentunya.
Dalam pertemuan ini juga dibicarakan hal – hal teknis penyelenggaraan Munas, yang rencananya akan dibuka oleh Presiden RI, Bapak Ir Joko Widodo di Istana Negara esok paginya. Mencuat juga dukungan dari berbagai daerah, dipertemuan ini, untuk kembali mendorong Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko, S.IP untuk kembali menakhodai DPN HKTI selanjutnya.
Sementara itu, Bapak Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya bagi HKTI Se-Indonesia, dimana dalam Munas IX kali ini, lebih dari 900 orang telah mendaftar untuk hadir. Melalui Munas IX kali ini juga beliau menyampaikan menerima tawaran reunifikasi HKTI dari Bung Fadli Zon, dan berharap kedepan HKTI akan semakin solid dan jauh lebih baik lagi. Hal ini akan menjadi momentum yang luar biasa, mari kita lupakan masa lalu, kita bicarakan masa depan, tutur beliau.
Beliau juga menyampaikan apresiasi yang luar biasa juga kepada Bapak Presiden RI, Ir Joko Widodo, yang bersedia menerima HKTI dan membuka secara langsung Munas IX HKTI di Istana Negara. Sungguh ini perhatian yang luar biasa Bapak Presiden terhadap Petani nasional, dan kedepan HKTI 1 Komando, tentunya akan banyak program yang bisa kita wujudkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan Petani kita.
Beliau berharap kedepan, HKTI tidak menjadi organisasi Spanduk, namun menjadi organisasi yang real ada dilapangan, bergandengan tangan dengan Petani atau Gapoktan, focus terhadap program dan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah maupun instansi terkait. HKTI harus mempunyai value bagi lingkungan sekitar, dan menjadi penyeimbang supply maupun demand berbagai produk pertanian yang ada. Zaman sudah berubah, kita di era good governance, transparansi dan zona integritas, sudah saatnya untuk bekerja dan bekerja. HKTI adalah organisasi sosial yang tidak ada uangnya, tapi kita punya networking yang akan saling mendukung dalam mengadvocacy setiap permasalahan teman – teman didaerah, baik kementerian, pabrik pupuk dan stakeholder lainnya. DPN HKTI akan memaksimalkan peran – peran yang dimilikinya kedepan, tinggal membangun komunikasi yang baik, tegas Kepala KSP ini.
Pantauan Saburomedia.com, acara konsolidasi ini berakhir dengan acara makan malam bersama, Pukul 20.00 WIB, dan pembagian undangan pembukaan Munas di Istana Negara kepada para Peserta. (SM)