SABUROmedia, Jakarta – Pasokan bawang bombai mulai menipis di pasar. Alhasil, komoditas ini menjadi langka. Barang yang sedikit dengan permintaan yang banyak, membuat bawang bombai naik gila-gilaan harganya.

Untuk itu mengatasi hal tersebut, Kementerian Perdagangan mengatakan akan mengeluarkan izin impor bawang bombai. Kebijakan ini diambil seiring dengan diterbitkannya rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian untuk komoditas bawang bombai.

“Kita sudah keluarkan izin untuk impor bawang bombai karena baru masuk RIPH-nya, sehingga langsung kita proses,” kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

Di kesempatan berbeda, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan pihaknya akan menerbitkan izin impor untuk 2 ribu ton bawang bombai. Komoditas itu diimpor dari Selandia Baru.

“Sudah dikeluarkan, 2 ribu ton bawang bombai, yang udah keluar ya (dari) New Zealand,” kata pria yang akrab disapa Wisnu ini.

Kembali ke Agus, dia mengatakan meskipun sudah mendapatkan RIPH dan izin impor, pasar tidak langsung dibanjiri bawang bombai. Dia mengatakan impor pun butuh waktu untuk prosesnya.

“Itu memang ketika keluar RIPH-nya tidak serta merta hari itu langsung keluar, kita harus proses beberapa waktu. Tapi pada prinsipnya udah ada yang dikeluarkan,” ungkap Agus.

Memang berapa sih harga bawang bombai sekarang?

Dari penelusuran detikcom di Pasar Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, harga bawang bombai sempat mencapai Rp 170 ribu per kg. Harga normalnya jauh dari itu, menurut Isah, salah satu pedagang, harga bawang bombai normal Rp 50 ribu per kg saja tak sampai.

“Sekarang harganya itu Rp 170 ribu sekilo, kemarin sempat Rp 180 ribu. Padahal normalnya cuma Rp 40 ribuan, Rp 50 ribu aja nggak sampai,” kata Isah saat ditemui detikcom, Selasa (10/3/2020).

Dia mengaku selama sebulan memang sudah pasokan bawang bombai sudah sulit. Terlebih lagi selama seminggu ini.

“Sebulan emang udah susah. Cuma minggu ini lah yang kebangetan,” ungkap Isah.

Untuk mendapatkan bawang bombai di pasar induk pedagang pun disebut saling berebut. Isah mengatakan untuk mendapatkan 2 kg bawang bombai saja sangat sulit.

“Susah emang barangnya sejak ada corona, buat dapat sekilo dua kilo juga rebutan. Harga juga tinggi banget dari sananya, wajar aja saya jual mahal,” keluh Isah. (detik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *