SABUROmedia, Piru – Minimnya sarana kesehatan membuat warga di Dusun Sela, Desa Luhutuban Kecamatan Kepulauan Manipa Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku terpaksa harus menyebrangi lautan menuju Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di kampung tetangganya Desa Tumalehu Barat.

Akses jalan penghubung antar Desa di Kepulauan Manipa memang belum terhubung, jalan darat belum dibuka, untuk berpergian masyarakat di Kepulauan Manipa harus melewati jalur laut.

Belum dibukanya akses darat berdampak pada rentang kendali pelayanan public yang dirasakan bagi warga Sela baik dari sisi ekonomi maupun pelayanan kesehatan. Kehidupan warga di daerah itu memang cukup terisolir.

“ Masyarakat di Kepulauan Manipa butuh perhatian, khususnya di Dusun Sela kondisi kehidupan masyaraktnya cukup memprihatinkan, baik sisi ekonomi maupun segi kesehatan, dari laporan yang saya terima warga disana masih mengkonsumsi air keruh karena ketersediaan air bersih belum masuk di kampung, kondisinya cukup rentan terserang penyakit, bahkan saat ini warga disana dilaporkan terkena penyakit muntaber, “ Demikian jelas warga kepulauan Manipa, Sufahmin Wance saat berbincang dengan Saburomedia.com Jumat, kemarin.

Sufahmin menerangkan akses pelayanan kesehatan di Dusun Sela memang butuh perhatian serius pemerintah, sebab kondisinya cukup memprihatinkan, ada sarana berupa Pustu namun hanya menjadi pajangan tak ada tenaga medis.

“ Untuk berobat warga terpaksa harus menyebrang lautan ke kampung tetangga Desa Tumalehu Barat jauh dari Dusun Sela kira-kira 5 kilometer, “ ujar Sufahmin yang juga adalah Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pulau Manipa – Maluku ( HMPM-M ) itu.

Lanjut Sufahmi untuk bisa sampai di Desa Luhutubang warga mengandalkan perahu ketinting atau mesin temple digunakan sebagai moda transpotasi satu-satunya warga Dusun Sela, akses transportasi penghubung dari ke Desa Luhutubang tidak tiap harinya lancar terpegantung cuaca, jika cuaca buruk warga enggan untuk berpergian.

“ Jadi kalau sakit saat cuaca seng bagus, itu suba omba orang seng bisa melaut ombak disana basar-basar, jadi amatoo sudah, “ tuturnya khas dialog Ambon.

Selaku putra kepulauan Manipa Sufahmi mengaku sangat mengharapkan agar pemerintah Daerah khusunya Pemerintah Kabupaten SBB agar membuka mata melihat persoalan ini, terutama soal pelayanan kesehatan masyarakat, sebab di dusun Sela saat ini warga mengeluhkan kondisi kesehatan mereka yang mulai terserang wabah muntaber. Sarana kesehatan berupa pustu yang sudah dibuat agar difungsikan dan difasilitasi dengan ketersediaan kebutuhan medis.

“ Saya kira hal ini penting agar warga minimal bisa berobat di kampung sendiri tampa perlu ke kampung sebelahnya lagi dengan harus bertarung dengan ombak saat cuaca buruk, jangan tunggu sampai harus ada jatuh korban baru ada perhatian, “ pinta Sufahmi penuh harap. (SM-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *