SABUROmedia, Ambon – Puluhan mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat Tertindas (SMART) kembali menggelar aksi mendesak pihak kampus dalam hal ini Wakil Rektor IV untuk menurunkan biaya retribusi pedagang Pujasera Unpatti. Ambon, (19/02/2020)
Aksi ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya yang sudah beberapa kali dilakukan terhitung sejak tanggal 13 Februari 2020 lalu dengan tuntutan yang sama meminta pihak kampus untuk meniadakan tarif retribusi pedagang kantin di Kampus orang basudara itu.
Koordinator aksi, Akbar Hatapayo dalam orasinya menyatakan bahwa aksi yang digelar hari ini adalah aksi damai tidak bermaksud untuk bersikap anarkis atau melakukan tindakan represif seperti yang terjadi pada aksi sebelumnya yang menyebabkan sejumlah mahasiswa terluka akibat tindakan represif aparat kepolisian dan pihak keamanan kampus.
” Kami hadir di sini bukan separatis, bukan sebagai provokasi. Kehadiran kami disini sebagai kaum intelektual yang hadir menyuarakan keluhan ibu-ibu pedagang yang resah atas kenaikan biaya retribusi lapak di Pujasera Unpatti, ” teriak dalam orasinya itu.
Para mahasiswa ini menggelar aksinya di gedung rektorat setelah beranjak dari pelataran kantin Pujasera sambil berorasi meneriakkan tuntutannya, berharap pihak kampus dapat merespon dan menerima tuntutan mereka.
” Kami meminta turunkan biaya retribusi bagi pedagang Pujasera, dan kami juga mengutuk keras terhadap oknum security yang melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa kemarin, ” teriak salah satu orator.
Sambil diawasi oleh pihak Securiti kampus hingga pada pukul 15.45 para mahasiswa tak kunjung ditemui oleh Wakil Rektor Empat sehingga belum mendapatkan konfirmasi langsung dari pihak kampus terkait dengan tuntutan yang disuarakan.
” Kami akan terus melakukan aksi sampai masalah ini selesai, tidak hanya itu kami juga akan terus memproses terkait dengan oknum security yang melakukan pemukulan terhadap mahasiswa, dan yang mengintimidasi ibu-ibu dan bapak-bapak pedagang di Pujasera, ” tegas mahasiswa dalam orasinya.
Lanjut pendemo selagi masalah ini belum diselesaikan secara transparan oleh pihak kampus, mahasiswa akan terus melakukan aksi, kami juga akan terus menyuarakan ini hingga semuanya berjalan lancar sesuai dengan tuntutan kami yang berangkat dari akumulasi kekecewaan oleh para ibu-ibu pedagang.
“ Kami juga akan terus memproses dan mengutuk keras terkait dengan tindakan represif yang dilakukan oleh security terhadap teman-teman kami yang saat ini masih terluka dan berpeluh dengan rasa sakit, “ancam pendemo dalam orasinya itu. (Aswin)