SABUROmedia, Ambon – Gubernur Maluku, Murad Ismail meminta agar warga masyarakat di Maluku yang terkena sakit TBC atau mengalami sakit batuk yang tidak sembuh-sembuh, untuk dapat secara aktif melaporkan dirinya ke puskesmas untuk diperiksa.

Hal ini disampaikan gubernur sebagai bentuk komitmennya menekan angka penderita TBC di Maluku. Dikutip dari Humas Provinsi Maluku, angka penderita TBC di Maluku terbilang tinggi. Untuk itu gubernur juga meminta agar lintas sector terkait dapat bersinergi dalam menekan angka TBC di Maluku.

“Saya minta agar lintas sektor terkait dapat berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah TBC di Maluku, sebagaimana arahan Bapak Presiden. Saya juga minta agar masyarakat bisa proaktif melaporkan dirinya, saudaranya, atau tetangganya yang sakit TBC. Apalagi pengobatan TBC oleh pemerintah, dilakukan secara gratis sampai pasien benar-benar sembuh,” tandasnya.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, menyebutkan, estimasi kasus TBC di Maluku tahun 2019 berjumlah 6.379 jiwa, dari jumlah penduduk Maluku sebanyak 1.802.870 jiwa atau sebanyak 0,35 persen. Secara nasional, data Provinsi Maluku sampai dengan triwulan 3 tahun 2019, dari estimasi 6.379 ditemukan 2.551 (40 persen) dan menduduki urutan ke-13 di antara 34 Provinsi.

Sementara berdasarkan data yang terekap di Sistem Informasi TBC sampai bulan Desember 2019, penemuan kasus TBC Provinsi Maluku sudah mencapai 51 persen atau 3.253 orang dari estimasi 6.379 orang.

Komitmen Pemerintah Provinsi Maluku juga ditunjukkan dengan hadirnya Gubernur di acara pertemuan yang dihadiri lebih dari 800 perwakilan kementerian/lembaga, kepala daerah, sektor swasta, serta anggota masyarakat.

Momentum ini bertujuan untuk mendorong respon terhadap TBC di pusat dan daerah berdasarkan pendekatan lintas sektor. (SM-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *