SABUROmedia, Ambon- Kondisi pelayanan listrik pada PLN Ranting Luhu, Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dikeluhkan warga. Selain sering padam, warga juga mengeluhkan sistem administrasi pembayaran listrik yang tidak berdasarkan beban yang tertera di meteran tapi menggunakan nota petugas PLN.

Warga mengaku dirugikan dengan sistem adminitrasi tagihan listrik menggunakan nota, pasalnya iuran listrik yang dibayar warga tidak lagi mengacu pada besar kecilnya beban pemakaian listrik namun, biaya yang dikenakan warga yang dipungut petugas PLN diduga berdasarkan taksiran yang tertera di nota.

Mestinya dalam pembayaran tagihan listrik menggunakan struk pembayaran resmi dari PLN yang dijadikan sebagai bukti pembayaran bukan dalam bentuk nota.

contoh struk pembayaran listrik, resmi dari PLN

Kondisi ini sudah berlangsung sejak lama, namun masyarakat enggan menyampaikan keluhannya lantaran yang mereka rasakan awalnya biasa-biasa saja dan dalam batas normal, namun dalam beberapa waktu terakhir kondisi ini berubah, warga terpaksa harus membayar lebih meski listrik di wilayah itu sering padam

“ Terhitung dalam satu bulan terakhir ini, listrik padam 4-6 malam seminggu, lebih banyak padam daripada manyala, “ ujar La Ali, warga Dusun Tapinalu saat menyampaikan keluhannya via telfon kepada Saburomedia.com  Kamis (23/01/2020).  

Ali mengaku jika ia harus membayar tagihan tak seperti pemakaian listrik biasanya pada bulan lalu, di bulan ini ia harus membayar tagihan hampir dua kali lipat dari biasanya, jika biasanya ia cukup membayar Rp 20.000 perbulannya kali ini harus membayar Rp.30.000 hingga Rp.35.000

“ Padahal beta pung beban pemakaian bulan ini dengan bulan kemarin-kemarin sama tidak ada penambahan beban, tapi pembayaran naik hampir dua kali lipat, padahal bulan ini lampu sering padam hampir 4-5 malam baru menyala, tapi beta pung pembayaran bisa nae seperti ini, beta heran, “ jadi tolong pak suarakan persoalan ini, “ Pintanya lewat sambungan telfon kepada Saburomedia.com.

Menurutnya, kondisi yang dialaminya itu juga terjadi pada sebagian besar warga di Dusun itu dan bahkan juga terjadi di 19 Dusun pemakai jasa listrik dibawah PLN Ranting Luhu. Atas kondisi itu ia mengaku pernah menyampaikan langsung kepada salah satu anggota Dewan daerah pemilihan Huamual untuk menyuarakan persoalan ini namun hingga kini kondisi listrik belum juga stabil.

Ali mendesak pimpinan PLN wilayah Maluku agar melihat kondisi PLN Ranting Luhu, sebab aktifitas pelayanan listrik di wilayahnya jauh dari yang diharapkan warga, ia juga berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Seram Bagian Barat agar merespon persoalan ini agar kebutuhan masyarakat akan listrik bisa normal kembali. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *