SABUROmedia, SBB – Masyarakat Negeri Buano Utara Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat menggelar acara Pemasangan Atap Masjid Al-An Mabua, pada Rabu, (18/06/2025).
Masjid Al-An Mabua sendiri dibangun pada tahun 1992. Masjid Al-An Mabua merupakan kategori Masjid Umum yang memiliki luas tanah 23 m2 , luas bangunan 50 m2.
Sementara itu, hadir Asisten I Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang mewakili Gubernur Maluku, Dr Djalaludin Salampessy, Wakil Bupati Seram Bagian Barat Selfianus Kainama., S.Pd beserta beberapa OPD Kab, Kepala Kankemenag Kab SBB, H Djafar Tunny., S.Ag, Dandim 1513/SBB, Kapolsek Huamual Belakang, Danpos Kec. Huamual Belakang, Raja Negeri Oma, Raja Negeri Ullath bersama Gandong, Masyarakat Buano Utara dan beberapa tamu lainnya.
Pembukaan pemasangan atap Masjid ini secara langsung dilakukan oleh Dr. Djalaluddin Salampessy, Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, mewakili Gubernur Maluku.
” Pemerintah Provinsi Maluku sangat mendukung kegiatan ini karena merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, yang memiliki peran sentral dalam pembentukan moral dan spiritual masyarakat,” kata Dr. Dalaluddin.
Lebih lanjut, beliau menyatakan bahwa pemasangan atap masjid merupakan simbol harapan baru bagi umat untuk semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Gubernur juga menitipkan pesan penting kepada seluruh masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Buano Utara Ahmad Nurlette menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas terselenggaranya kegiatan ini.
Kehadiran ini menegaskan komitmen Pemda terhadap pembangunan infrastruktur keagamaan.
Wakil Bupati SBB, Selfianus Kainama mengapresiasi panitia pembangunan, para donatur, dan masyarakat atas partisipasi aktif mereka.
Ia menekankan pentingnya Masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan agama, dan kegiatan sosial yang memperkuat ukhuwah islamiyah.
Ia juga mengajak masyarakat menjaga kebersihan dan kelestarian Masjid pasca pembangunan, serta memelihara semangat gotong royong dan nilai-nilai budaya lokal.
Kerja sama masyarakat Buano Utara, Oma, dan Ullath diapresiasi sebagai wujud persatuan dalam bingkai Adat Gandong.
Puncak acara ditandai dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh H. Djafar Tuny., S.Ag, Kepala Kantor Kementerian Agama SBB.
Momen itu terasa istimewa sebab Gandong Tengah dari Negeri Oma Kecamatan Pulau Haruku dan Gandong Ade bongso Negeri Ullath Kecamatan Saparua ikut ambil bagian dalam momen itu.
Gandong Tengah Oma diberi tanggungan sediakan besi dan akan datang memasang atap besok, Rabu 18 Juni 2025. Sementara Bongso Ullath membawa senk 600 lembar dari negeri ke Gandong Kaka Buano menggunakan sejumlah kapal motor sehari sebelumnya.
Kesakralan terasa sebab senk yang dibawa itu lebih dulu didoakan di Gereja Taman Hoea Jemaat Ullath, Minggu (15/06/2025), diantar dari Baileo Negeri Ulath oleh dua kewang.
Nuansa adat dan budaya sangat kental dalam prosesi pemasangan atap Masjid. Semua ritual dimulai dari Baileo Hena Puan. Sebelum dipasang, bantuan senk yang dibawa Gandong Bongso Ullath dibuatkan upacara adat.
Para Upulatu, Saniri, tokoh agama maupun masyarakat dari Negeri Buano Utara dan Ullath, baik yang akan naik memasang atap Masjid maupun tidak, mesti ikut upacara.
Selain mendo’akan kelancaran proses hingga selesai, tetapi juga itu bentuk penghormatan terhadap adat istiadat yang menyatukan tiga Negeri, Buano, Oma dan Ulath dalam ikatan satu gandong.
Ikatan itu memuncak seiring tingginya Kubah Masjid Al An yang sementara dibangun itu, tatkala Gandong Kaka Buano berikan kesempatan enam perwakilan Gandong Bongso Beilohy Amalatu Ullath untuk naik awal memasang atap Masjid.
Yaitu Ketua Majelis Jemaat, Raja Ullath, Tua Negeri, Kepala Kewang dan Ketua Persekutuan Warga Beilohy Amalatu (Perwaba) Kota Ambon, Lucky Leonard Upulatu Nikijuluw.
Tetapi lebih dari itu, memperkuat dan menjalin hidup orang basudara di tanah Maluku. Seperti filosofi “ Potong di kuku rasa di daging, Ale rasa Beta rasa, sagu salempeng dibagi dua ”. Sebab Buano, Oma dan Ulath sejak dulu terbentuk, lahir dari satu Gandong Tiga Darah.
Sejalan dengan hal itu, Sudin Tamalene sebagai Sekretaris Panitia juga menyampaikan terima kasih kepada Gandong Tengah Oma dan Gandong Bongso Ullath baik yang ada di Negeri maupun dimana saja berada. Demikian pula untuk Pengurus Pusat Persekutuan warga Beilohy Amalatu di Kota Ambon serta semua pihak yang telah hadir langsung maupun partisipasi dalam bentuk lainnya.
“ Prosesi pembangunan Masjid Buano Utara ini kita maknai untuk semakin meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, tetapi juga sebagai simbol perekat antar orang basudara di Maluku hingga anak cucu Gandong Tiga Negeri,” Ucap Sudin, yang juga ASN Dinas Pendidikan Kab SBB ini.
Ditempat terpisah, Ketua Umum DPW BKPRMI Maluku Ahmad Ilham Sipahutar., ST., M.Si turut memberikan apresiasi atas kiprah Masyarakat Desa Buano Utara yang selama ini sudah bersama – sama membangun dan memakmurkan Masjid ini. BKPRMI Maluku minta DPD BKPRMI bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat ke depan bisa bersinergi dengan Pemuda Remaja Masjid Al-An Mabua Desa Buano Utara yang ada.
” Saya minta agar semua pihak bisa bersama – sama bisa memperbaiki tata kelola dan Program kemakmuran Masjid ke depan agar lebih baik,” kata Ilham.
” Saya harap, BKPRMI bisa bekerja sama dengan BKM untuk membangun dan memperbaiki tata kelola dan program kemakmuran masjid di Maluku,” harap Ilham, yang juga Pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Kota Ambon Masa Khidmat 2023-2027 ini. (SM)