SABUROmedia, Ambon — Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy bersepakat melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Direktur Utama PT. Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk yang diwakili oleh Direktur Corsec Elpi, Wawan Heri Purnomo, berlangsung di Ruang Rapat Rektor Lt. 3 Rektorat Universitas Pattimura, Rabu (14/08//2024).

 

Penandatangan nota kesepahaman yang dilakukan terkait dengan Bidang Pelayaran dan Penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyararakat.

 

Rektor, Prof. Dr. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, MoU yang dilakukan hari ini tentunya akan diimplementasikan bersama, bukan hanya pada tingkat universitas dan falkultas saja tetapi juga pada program studi. Penandatanganan MoU yang dilakukan saat ini juga tentunya merupakan kebutuhan untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU).

 

Lebih lanjut dikatakan, perlunya ditingkatkan status dan pengelolaan Field Station Hila sehingga dapat dijadikan sebagai sekolah atau pendidikan vokasi dan hal ini dimungkinkan, dalam Organisasi dan Tata Kerja (OTK) yang baru di Universitas Pattimura sesuai dengan Permendikbudristek Tahun 2024, yang memberi peluang tersendiri untuk dikembangkan Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Profesi.

 

“ Ditahun depan saya berharap agar unpatti sudah mendapatkan ijin pembukaan sekolah/Pendidikan Vokasi pelayaran maupun perikanan dan output dari lulusan Teknik maupun Perikanan diharapkan dapat menjadikan lulusan yang professional sesuai dengan bidang ilmu masing-masing dan terserap hingga sampai ke internasional,” tutup rektor.

 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Corsec Elpi, Wawan Heri Purnomo memberikan sambutan sekaligus memberikan materi terkait ESG ELPI: “Program Pengembangan Akademis di Universitas Pattimura”.

 

Beliau mengatakan bahwa PT. Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (PNEP) didirikan pada tahun 1992 di Kota Ambon, Maluku bergerak dibidang Pelayaran Rakyat dan Nusantara, dan Sejak tahun 2002 terjadi perubahan nama dari PNEP menjadi ELPI.

 

“ Historical Awal berdirinya ELPI adalah di Kota Ambon sehingga salah perguruan tinggi negeri yang kita lakukan Environmental, Social, and Governance (ESG) adalah Universitas Pattimura. Ada beberapa program yang ditawarkan berupa Infrastruktur Tank Test atau perbaikan struktur tembok, tulangan, kaca dan pengecatan, Practical Tools Support atau alat-alat praktikum yang dibutuhkan, ada beasiswa dan juga magang/program MSIB,” ujarnya.

 

Dijelaskannya, sampai saat ini belum ada mahasiswa yang berkarir di ELPI, dan untuk Program MSIB sendiri sudah ada 6 batch lebih. Melihat hal tersebut tentunya membuka kesempatan juga bagi lulusan Universitas Pattimura untuk dapat berkarir di ELPI.

 

“ Berkarir di ELPI berlaku bukan hanya untuk di Pulau Jawa dan Sumatera saja akan tetapi untuk semua wilayah. Kurangnya keterbatasan informasi tentang ELPI menjadi salah satu kendala oleh karena itu kami hadir di Universitas Pattimura untuk memberikan kesempatan yang sama kepada mahasiswa agar dapat bergabung dengan ELPI dan juga dalam program MSBI,” terangnya.

 

Dikatakannya, ELPI juga menawarkan beasiswa dan untuk beasiswa yang ditawarkan bukan hanya dikhususkan kepada mahasiswa Fakultas Teknik maupun Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan saja, melainkan melibatkan semua fakultas yang ada di Universitas Pattimura.

 

Kegiatan ini berlanjut dengan kunjungan ke Sleepaway dan Field Station, Hila.

 

Turut hadir para wakil rektor, Dekan Fakultas Teknik dan Dekan Fakultas PIK, Sekretaris LPPM Unpattti, Sekretaris Laboratorium Terpadu Blok Masela Dr. Hanok Mandaku., ST, MT., Direktur Orela Shipyard, Soegeng Riyadi., Sub Koordinator Kerjasama Universitas Pattimura beserta staf dan tamu undangan lainnya. (SM-HumasUPT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *