SABUROmedia, SBT — Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) melanjutkan materi kegiatan Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Tahun 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 Kabupaten Seram Bagian Timur, Selasa (06/08/2024).

 

Pantauan Wartawan Media ini, lanjutkan kegiatan itu, dihadiri Kepala Badan Dinas dan Bagian dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Serang Bagian Timur, Dr. Pieter Kunu dan Tim Ahli bersama anggota lainnya, Pimpinan instansi vertikal, Pimpinan Perusahaan, Perguruan Tinggi, LSM, para Camat, Kepala Desa, para Tokoh Masyarakat, Pemuda dan Tokoh Adat serta undangan lainnya.

 

Diketahui, hadir sebagai  Narasumber pada lanjutan kegiatan tersebut adalah Dosen  dari salah satu Universitas Kota Ambon, yakni Nafly Comilo Tiven dari Fakultas Pertanian Jurusan/ Program Peternakan. Dr. Pieter Kunu serta Tim Ahli Bersama anggota lainnya, yang berlangsung di Aula Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Seram Bagian Timur.

 

Pada awal pembukaan sebelum berlangsungnya materi, Kepala Dinas LHK Kabupaten Seram Bagian Timur Ilham Hoedrawi, pada sambutannya mengatakan, begitu pentingnya KLHS  ini untuk semua pihak OPD, instansi vertikal dan peserta yang hadir pada kegiatan tersebut diketahui, karena menurutnya  bisa mengetahui apa yang disampaikan tentang materi  file dokumen KLHS yang tertinggal dapat mencapai dan pembangunan di Bidang Pendidikan Tinggi semua terisi akan dalam proses, bahwa semua data tentang Pendidikan bisa saja saat mencocokan data akan menyusut.

 

” Ini penting kita semua Peserta ketahui, karena Narasumber ini akan sampaikan materi file dokumen KLHS  bahwa tidak ada yang tertinggal dapat mencapai dan pembangunan di bidang Pendidikan, ” Terang Ilham saat membuka kegiatan lanjutan Materi pada kesempatan itu.

 

Selanjutnya, dijelaskan Narasumber dari Universitas Pattimura Ambon, pada Fakultas Pertanian Jurusan/ Program Peternakan Nafly Comilo Tiven, mengungkapkan bahwa ada dua kegiatan yang akan dilakukan pada kesempatan itu, diantaranya identifikasi indikator TPB Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, (TPB) dan Input data capaian indikator TPB di Kabupaten Seram Bagian Timur.

 

” Bapak Ibu, jadi PJP ini kita akan mulai 20%, tetapi terjadi perubahan ekonomi kebanyakan tanggal 20 tahun yang lalu Bapak Ibu tidak pernah tahu untuk berubah-ubahnya, tapi sekarang masih banyak bayangkan 20 tahun konsepnya adalah bahwa setiap kali ada proses pembangunan. Tujuan untuk antisipasi supaya Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), karena itu sebelum dilakukan pembangunan, ” terangnya

 

Dilanjutkaannya, untuk  kita melakukan identifikasi dan input data pada matriks data XL untuk kebutuhan kajian lingkungan hidup strategis terhadap RPJMD 2025 – 2030 dan RPJPD 2025 – 2045.

 

“ Lalu selanjutnya untuk mengeluarkan indikator TPB yang bukan kewenangan kita di wilayah SBT, misalnya macam bukan kewenangan Kita misalnya kayak SDM ya Sumber Daya Mineral, ” Pintanya

 

Selain itu, Nafly Comilo Tiven mengatakan, hal tersebut karena sudah diatur di Provinsi akreditasi SMA dan lainnya.

 

“ Itu kan bukan kewenangan kita lalu yang berikut untuk kalau kita tidak mengeluarkan dan tidak identifikasi maka dia sangat mempengaruhi proses pencapaian dalam hal ini presentasi pencapaian TPP di wilayah kajian kita di sini, yaitu Seram Bagian Timur, ” Ungkapnya

 

 

Masih pada Nafly Comilo Tiven, karena ada dua kegiatan tadi yang saya bilang yang pertama identifikasi jadi identifikasi itu yang saya sudah jelaskan  ada dua kegiatan yang berikut yaitu penginputan itu kita memasukan capaian kinerja dari tiap OPD selama 5 sampai 10 tahun yang lalu.

 

“ Supaya kita bisa mengetahui bahwa dia punya capaian itu ada meningkat atau menurun lalu yang berikut kita bisa tahu gap, ” Pintanya

 

Narasumber yang berasal dari Universitas Pattimura, Fakultas Pertanian Jurusan/ Program Peternakan ini menjelaskan, Gap itu adalah ruang dimana apa yang sudah menjadi target nasional dan pencapaian di Kabupaten supaya kita bisa analisis Oh ternyata Gapnya itu masih besar atau dia sudah menurun sudah kecil gitu antara target Pemerintah pusat dan target di Pemerintah Daerah Seram Bagian Timur lalu yang berikut supaya kita bisa menentukan kategori capaian TPB di wilayah kajian ini Apakah dia sudah dilakukan dan sudah mencapai target nasional dia sudah dilakukan tapi belum mencapai target nasional atau dia belum dilakukan sama sekali atau dia belum ada data sama sekali.

 

Ditambahnya, kategori-kategori tersebut ada empat poin, sangat menentukan rekomendasi yang akan dibuat untuk upaya pencapaian kinerja indikator dari TPB terhadap RPJMD dan RPJPM Kabupaten Seram Bagian Timur.

 

“ Jadi kita rekomendasi, saat ditanya insan pers, apakah perlu ada upaya-upaya tambahan atau dia akan berlangsung secara biasa-biasa saja dan apa harapannya ?

 

Nafly menjawab,  harapannya supaya mereka bisa mengidentifikasi dengan baik dan menginput data capaian kinerja mereka yaitu tiap-tiap OPD dengan baik, supaya dari hasil itu kita bisa menganalisis untuk menampilkan kinerja mereka dalam kajian lingkungan hidup strategis terhadap RPJPD dan RPJMD Seram Bagian Timur untuk 2025-2030 itu, ” Harapnya saat diwawancarai wartawan media ini. (SM-GriezSBT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *