SABUROmedia, Ambon — Pj. Walikota Ambon Bodewin Watimena meresmikan Desa Binaan Moderasasi Beragama, pada Jum’at (20/10/2023) bertempat pada Kantor Kelurahan Honipopu, Kecamatan Sirimau Kota Ambon.

 

Yang hadir dalam kegiatan ini antara lain Pj. Walikota Ambon, Kepala Kementerian Agama Perwakilan Kota Ambon, Rektor IAKN Ambon, Camat Sirimau, Mahasiswa IAKN, dan seluruh perangkat RT/ RW dalam lingkup Kelurahan Honipopu.

 

Dalam sambutannya Pj. Walikota mengatakan Indonesia adalah negara yang majemuk, Provinsi Maluku juga adalah Provinsi yang majemuk, serta Kota Ambon juga adalah Kota yang majemuk karena Kota Ambon memiliki suku agama, rasa, budaya yang berbeda – beda belum lagi indentitas-indentitas yang lain, kita ada dalam kehidupan yang beragam, ujarnya.

 

Kemajemukan ini kalau Kita maknai bahwa kita ada dalam sebagai upaya kita bersama menjadi sebuah potensi yang besar, karena dari keragaman itulah kita saling mengisi, saling mendukung, saling membantu sehingga tercipta kebersamaan di antar kita, tetapi kalau tidak bisa di kelola secara baik dia juga bisa menjadi ancaman bagi kita karena masing-masing kita memikirkan diri kita sendiri, kepentingan – kepentingan kita sendiri tanpa memikirkan kepentingan dan diri orang lain, jabarnya.

 

Oleh sebab itu, Pemerintah Kota memberikan apresiasi  berterimah kasih kepada Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Bapak Kakanwil tetapi juga melalui civitas akademika Institut Agama Kristen Negeri Ambon dan seluruh pihak yang telah berinisiasi terus membangun moderisasi di Kota Ambon, sambungnya.

 

Moderisasi beragama ini dia penting karena kalau kita pahami dengan baik maka kita akan menjadi orang yang toleran, kita akan menjadi orang yang menghargai perbedaan, orang yang tidak mempersoalkan perbedaan dalam agama, harapnya.

 

Dan ini penting dalam mewujudkan Kota Ambon yang religius, Kota Ambon yang maju, Kota Ambon yang  toleran sehingga terciptanya kedamaian di Kota Ambon, pintanya.

 

Ambon City of Music itu bukan sekedar ucapan kita, itu juga bukan sekedar narasi yang kita bangun  tetapi harus teraktualisasi ke dalam sikap perilaku kita dalam kehidupan bersama kita, lanjutnya.

 

Kelurahan Honipopu memang cocok karena memang karena hampir seluruh Agama ada di Kota ini. Moderasi juga bukan saja bicara soal agama islam, agama kristen tapi seluruh  agama yang di Kota Ambon karena itu dengan dicanangkannya Kelurahan Honipopu sebagai  Desa Moderesasi beragama akan menjadi contoh  yang baik dalam upaya kita bersama dalam menyuarakan moderisasi antar umat beragama, jelasnya.

 

 

Ada beberapa Desa dan tempat yang lain sudah patut dan layak menjadi contoh bagi kita contohnya di Wayame, Rumah Tiga, Poka ini semua Desa atau Negeri yang majemuk, heterogen dan mampu di kelola dengan baik sebagai pendukung Pariwisata di Kota Ambon, ucapnya.

 

Kegiatan yang di lakukan hari ini oleh teman – teman IAKN dapat menjadi starting poin bagi kita untuk terus menyuarkan moderisasi keragaman kita di kota ambon, tegas Sekwan DPRD Maluku ini.

 

Kegiatan ini juga dia sejalan dengan tema HUT Kota Ambon yaitu  ” Ambon Par Samua” ini kalau kita maknai secara baik maka dia melingkupi semua aspek kehidupan kita semua, Pungkas Walikota. (SM-MSA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *