SABUROmedia, SBB — Sidang Jemaat GPM Piru Ke- 40, Ketua Majelis Jemaat Nyatakan Agenda Pelayanan Harus Menjawab Perubahan Kini & Mendatang. Dibawah sorotan tema, Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu, Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Piru menggelar, Sidang Jemaat Ke -40, Tahun 2023, yang berlangsung di Gedung Gereja Elohim Piru, Kota Piru, pada Minggu, (26/2/2023).

 

Hadir dalam pembukaan acara Sidang Jemaat tersebut, mewakili Ketua Klasis GPM Seram Barat, Sekretaris Klasis GPM Seram Barat, Pdt Mesack Luistra Tamaela .S.Th., Ketua Majelis Jemaat GPM Piru, Pdt Willy Mirpey., S.Th, Kepala Desa Piru, Simon O Manupassa., S.Sos, tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Pimpinan Lembaga Pendidikan, Pimpinan Lembaga Kesehatan, Panitia Pelaksana Persidangan Jemaat GPM , Piru dan para peserta Sidang Jemaat GPM Piru dari 12 Sektor Pelayanan yakni sektor Tigris, Gihon, Efrat, Pison, Pergamus, Smirna, Tiatira, Imanuel, Sinar Kasih, Sardis, Filadelfia, Eklesia.

 

Sebagai informasi, selain terdiri dari 12 sektor Pelayanan Jemaat GPM Piru memiliki 39 Unit Pelayanan dan 5 Pendeta.

 

Ketua Majelis Jemaat GPM Piru, Pdt Willy Mirpey., S.Pd dalam pidatonya menyatakan, agenda pelayanan Gereja yang harus menjawab perubahan – perubahan besar yang terjadi disaat ini maupun yang akan datang.

 

Untuk itu Mirpey mengharapkan, momen sidang Jemaat GPM Piru ke – 40 ini sangat penting untuk melakukan penataan pelayanan sektor dan unit, pasalnya Jemaat Piru akan berkembang dan tidak tertutup akan terjadi perjumpaan dan perubahan.

 

Oleh sebab itu, di Persidangan Jemaat ini, Pihak GPM Piru, akan memberikam perhatian pada penataan unit dan sektor yang timnya akan bekerja di tahun ini, tetapi diputuskan ditahun depan dimana langkah ini bertujuan untuk mengefektifkan pelayanan secara baik sesuai ketentuan yang berlaku.

 

Dimana berdasarkan syarat minimal menjadi satu unit adalah 15-25 KK, karena jika wilayah pelayanan lebih kecil maka pelayanan lebih efektif, selain itu, dengan pemekaran diharapkan pelayanan semakin baik dan melibatkan partisipasi Umat.

 

Sementara Sekretaris Klasis GPM Seram Barat Pdt Mesack Luistra Tamaela.. S.Th, dalam arahannya mengharapkan, momentum persidangan gerejawi dapat terus menyadarkan Jemaat bahwa Sinode, Klasis dan Jemaat – Jemaat bahwa capaian hasil Persidangan Jemaat telah melalui gumul teologis, dimana telah membangun gereja yang memiliki ketahanan dan daya juang demi kualitas hidup bersama.

 

” Ditengah – tengah pergumulan Pandemi Covid -19 dan Reformasi Digital, turut memberi dampak langsung atas tugas bersaksi dan melayani di kebun anggur Tuhan ” cetusnya Tamaella menandaskan, Warga Gereja harus menyadari bahwa sebagai penggarap – penggarap yang baik, sampai dengan persiapan dan pelaksanaan Sidang Jemaat Ke 40 Jemaat GPM, Piru ke- 40 ini, dapat terlaksana dengan baik, diantara derasnya arus transformasi digital dan arus cepat transformasi GPM yang menyebar Maluku.

 

Maluku Utara yang ada di perkotaan, di pinggiran kota maupun ada di pedesaan dibarengi dengan bentuk. Kebencanaan alam dan non alam lainnya.

 

Menurut Tamaella, tema Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu, adalah adaptasi dari inspirasi teologi dan wujud pengakuan GPM ini sangat lah luas, dan membutuhkan aspek kehidupan yang aktif untuk saling memberi nasehat, saran, perintah untuk memberitakan tahun Rahmat Tuhan telah datang dan terus mengerjakan keselamatan Manusia dan Dunia.

 

Sidang Jemaat jangan dimaknai sebagai rutinitas seremonial belaka, itulah pembuka sambutan dari Kepala Desa Piru, Simon O. Manupassa., S.Sos Karena itu Manupassa mengharapkan, Sidang Jemaat menjadi forum pergumulan yang strategis bagi Masyarakat dan bagi pelayanan Keumatan di Jemaat, dimana didalamnya terdapat proses evaluasi terstruktur secara berjenjang terhadap program dinamika pelayanan yang sudah dibuat dan direncanakan dalam pelayanan bagi kemuliaan nama Tuhan Manupassa meminta, para Peserta Sidang tidak boleh terperangkap dalam rutinitas penyelenggara semata, sehingga melupakan hakekat dari tujuan yang ingin dicapai bersama, karena perencanaan berkualitas lahir dari adanya evaluasi, komprehensif dan berkualitas.

 

Menurut Manupassa, Persidangan Jemaat adalah sebuah proses, pembelajaran untuk menumbuhkembangkan sistem dan mekanisme pembinaan dan pembangunan umat, yang ditopang oleh perencanaan partisipatif yang baik.

 

Selaku pimpinan Negeri Kepala Desa Piru itu menyatakan, banyak hal yang disampaikan, namun yang terpenting adalah semangat dalam bersekutu sebagai orang basudara hendaklah terus dibina, sebagaimana Kristus telah melakukan hal tersebut kepada Kita semua.

 

Pembukaan Sidang Jemaat GPM Piru, ditandai dengan pemukulan tifa oleh Sekretaris Klasis GPM Seram Barat, Pdt Mesack Luistra Tamaela., S.Th. ( SM-NKSBB ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *