SABUROmedia, Ambon – Tekad Widya Pratiwi Murad Ismail, istri Gubernur Maluku untuk memerangi stunting (anak kerdil) di Provinsi Maluku tak menyurutkan niatnya. Meskipun harus menyusuri medan wilayah yang sulit, Widya tetap melangkah dengan satu tujuan untuk mewujudkan anak-anak Maluku yang cetdas, pintar, unggul dan berdaya saing, Senin/08/03/2021.

Widya mendatangi dua lokasi stunting di Kecamatan Tanimbar Utara Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), yaitu Desa Ritabel dan Desa Lelingluan pada Sabtu 06 Maret 2021 kemarin.

Untuk mencapai kedua desa, Widya didampingi Enang Parenting KKT, Joice Fatlolon dan sejumlah pimpinan OPD terkait lingkup Pemprov Maluku harus melintasi darat kurang lebih 3,5 jam untuk tiba di Desa Ritabel.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke desa Lelingluan menggunakan katintin (motor tempel) kurang lebih 10 menit.

Dalam kunjungan itu Widya mengatakan, Jauh ataupun dekat wilayahnya, bukan menjadi alasan kita untuk tidak melihat kondisi anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.

“Sebagai Duta Parenting, sebagai istri Gubernur dan ibunya anak-anak Maluku, saya merasa bertanggungjawab untuk terus berupaya memerangi stunting, guna mewujudkan anak-anak kita yang cerdas, pintar, sehat, sehingga menjadi generasi yang unggul, dan berdaya saing,” ungkap Widya.

Saat mengunjungi langsung posyandu anak-anak balita dan ibu hamil, pada kesempatan itu dimanfaatkan Widya untuk memberikan edukasi bagi ibu hamil dan orang tua balita.

Menurutnya, penyebab stunting atau gagal tumbuh dari anak disebabkan oleh kebiasaan pola makan dan pola asuh orang tua. Sehingga untuk memberantas masalah stunting, maka hal tersebut harus dimulai dari diri sendiri ďan keluarga, dengan mencukupi asupan gizi seimbang pada 1.000 hari pertama kehidupan yakni, sejak hamil hingga anak berusia 2 tahun.

“Jika masalah gizinya tidak segera ditangani dengan baik, maka anak tersebut dapat mengalami stunting,” jelas Widya.

Ketua TP PKK Provinsi Maluku ini menjelaskan, stunting bukan hanya masalah postur anak yang pendek saja, akan tetapi sangat berkaitan dengan kecerdasan anak dan daya saing anak di masa depan.

Apalagi, saat ini, pemerintah tengah fokus memberikan perhatian terhadap SDM Indonesia sejak dari dalam kandungan sampai masa emas. Sebab, dengan menyiapkan SDM yang unggul, maka cita-cita Indonesia menjadi negara maju dapat benar-benar terwujud.

“Ibu-ibu mau kan anak-anaknya pintar, cerdas, bisa menjadi dokter, PNS. Untuk itu, mulai sekarang perbaiki pola makan dan pola asuh anak dengan mengkonsumsi makanan bergizi, untuk mempercepat berbagai upaya dalam memerangi stunting,” ajak Widya.

Ia pun mengajak para orang tua ini, untuk dapat memanfaatkan kekayaan alam untuk bahan makanan.

“Laut kita kaya ikan. Ikan mengandung Omega 3 yang baik bagi pertumbuhan otak anak. Begitu juga sayur-sayuran, ada sayur kelor, katuk kaya nutrisi yang bisa di temui di lingkungan kita. Dengan demikian, saya harap para orang tua harus rajin untuk memasak makanan-makanan ini buat anak. Jangan biasakan memberi makan anak dengan makanan seperti mi instan karena itu tidak sehat,” tegasnya.

Selain asupan gizi bagi anak, Widya juga menekankan para ibu yang mempunyai balita agar rajin mengantar anak ke posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembang anak, dan memperoleh
imunisasi dasar lengkap.
Kepada ibu hamil, Widya juga berharap agar rajin memeriksakan kandungan ke dokter atau posyandu, minimal 4 kali selama kehamilan.

“Setelah melahirkan, ibu minta harus memberikan Air Susu Ibu (ASI) minimal 6 kepada bayi. Kenapa harus 6 bulan? Karena ASI yang diminum oleh bayi kita sebagai antibody tubuh dalam memberikan perlindungan anak terhindar dari serangan penyakit. Jadi, ASI ekslusif selama 6 bulan wajib. Tidak ada alasan,” tegasnya.

Tak hanya itu, ibu hamil disarankan untuk selalu mengkonsmsi makanan bergizi.

“Siapa yang tidak mau anaknya pintar. Semua orang tua pasti inginkan anaknya pintar, cerdas, jadi kebanggan keluarga, kebanggaan di desa. Untuk itu mulai sekarang konsumsi makanan sehat dan bergizi,” ujarnya.

Selain masalah gizi, ia juga menghimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah dan lingkungan sekitar.

“Biasakanlah hidup bersih dan sehat, karena itu salah satu faktor disamping kita harus menjaga makan makanan bergizi,” jelasya.

Selain mengunjungi langsung posyandu anak-anak balita dan ibu hamil, Widya juga berkesempatan memberikan sejumlah paket bantuan dari Pemerintah Provinsi Maluku kepada masyarakat.

Bantuan yang diberikan antara lain paket olahan ikan bagi anak balita dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Bibit sayur sayuran dari Dinas Ketahanan Pangan Provmal dan Alat peraga edukasi keluarga kepada Puskesma dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provmal.

Sebagaimana diketahui, sebagai komitmen perangi stunting, Jumat (5/3/2021) di Gedung Kesenian, Kota Saumlaki, telah dilangsungkan Rapat Koordinasi Perecepatan Penurunan Angka Stunting di Kabupaten KKT dan penandatanan Kesepakatan untuk membangun Komitmen dalam hal pencegahan pertumbuhan anak kerdil (Stunting) antara Enang Parenting KKT, Joice Fatlolon dengan Duta Parenting Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail di Gedung Kesenian, Kota Saumlaki.

Hadir dalam dua kegiatan tersebut, sejumlah pejabat terkait Pemprov Maluku dan KKT, Sekda KKT, tokoh agama, tokoh masyarakat serta kepala desa.

Setelah penandatangan ini, Duta Parenting akan kembali ke Tanimbar untuk melihat kembali apakah terjadi keberhasilan penurunan angka Stunting di KKT.

Untuk diketahui, sejak dikukuhkan sebagai Duta Parenting pada 3 Juli 2019, Widya telah mengunjungi desa-desa lokus stunting di 6 Kabupaten.

Pada tahun 2019 ia mengunjungi desa lokus stunting di Seram Bagian Barat, Maluku Tengah dan Kepulauan Aru. Kemudian pada tahun 2020 mengungunjungi desa-desa lokus stunting di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku Barat Daya serta Maluku Tenggara. Dan di tahun 2021, ini adalah kunjungan pertamanya, di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. (humasmaluku)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *