SABUROmedia, SBT – Funa Nayaba, Desa Administratif terpencil yang tersembunyi di bibir Hutan belantara Pulau Seram, tepatnya di Negeri Hatumeten, Kecamatan Werinama-Kabupaten SBT nan elok ini dibanjiri Air Mata menyambut Tokoh Pendidikan Sidik Rumalowak. Sosok yang giat menghadirkan Negara dalam kewajiban mencerdaskan anak Bangsa lebih dekat dengan masyarakat, sosok yang aktif menyalakan pelita Pendidikan.

Kehadiran Plt Kepala Dinas Pendididikan SBT meresmikan SD Negeri Funa Nayaba menjadi SD Negeri 10 Werinama pada Kamis 29 Oktober 2020 ini memutus jarak tempuh ratusan kolo yang rutin dibayar tunai oleh Para bocah Funa Nayaba lewatu hutan sepi pulau terbesar di Maluku ini (P.Seram) demi mengenyam Pendidikan di Negeri Induk Hatumeten.

Jalan berdebu nan sepi negeri Funa ini tak mengendorkan semangat tiap bocah yang lahir dari Rahim “Ita Wotu Nusa” Ini dalam menjemput mimpi yang kadang tergadai karena segala keterbatasan akses Komunikasi dan lainnya yang terus dibenahi Oleh Pemerintah Daerah setempat.

Kondisi rentang kendali negeri ini membutuhkan sensivitas-kepekaan, keterpanggilan nurani dan daya magenet untuk mendorong Pendidikan seperti Sosok Sidik Rumalowak S.Pd, M.MP, M.Si yang gencar memperjuangkan “Mission Secre” Pendidikan (Missi Suci) sebagai Ruh Peradaban di tiap lekuk kabupaten Seram Bagian Timur walaupun Rumalowak sendiri baru menahkodai Dinas tapi sering mengunjungi daerah terpencil demi Pendidikan. Terbukti menginjakkan kaki di Negeri yang nampak keseharian Masyarakatnya hidup pas-pasan.

Kamis sore 29 Oktober 2020, Jamaludin Nayakan; sosok Kepala Dusun Funa yang berusia 50-an tahun yang menggunakan Peci Kusam hitam-kekuningan dan berbalut kain sarung terlihat sibuk “berlari kecil” naik-turun rumah warga sembari mengajak keluar rumah demi menyambut Kedatangan Rumalowak beserta Rombongan dalam Kunjungan Kerja dan Peresmian SD Funa Nayaba. Riuh Kesihukan Kepala Dusun ini memecah kesunyian, tangis penuh haru pecah mencerminkan tanda gembira di langit Peradaban Funa sore itu, menandai Awal Kemajuan Generasi Funa Nayaba kelak.

“Bapa-Ibu Tuang hati Jantong eeee, Kamong Jang telalu repot, Beta adalah bagian dari kamong, kewajiban beta adalah kasi manyala Lilin Pendidikan agar negeri tercinta ini bercahaya di langit SBT Kelak, Beta berkewajiban menghadirkan Negara lebe dekat dengan Funa Nayaba tercinta ini”. (Ungkap Sidik Rumalowak dalam ala Melayu-Seram ini pecah beriring tangis di sela-sela sambutannya).

Gemuruh Tangis di dada piatu Rakyat yang rindu pendidikan selama ini terjawab, nuansa hening, sehening bathin tiap yang hadir pada momen itu, Ucapan Terima Kasih bertubi-tubi nampak dari bulir gerimis di pelupuk mata Hi. Sidik Rumalowak dan jajarannya bersama warga selepas pencanangan Papan Nama SD Negeri 10 Werinama di jantung Negeri Funa.

Haru-biru kebahagiaan penuh doa melepas sosok Rumalowak dan Sekretaris Dinas Wa Djubaedah beserta rumbongan melanjutkan Kunjungan Kerja memantau Kelas Filial SD Negeri Funa Nayaba ini di Negeri Dak yang terletak di sebelah hutan Funa Ini.

“Kepastian Mengeyam Pendidikan Tiap Generasi SBT adalah keharusan, Menyalakan Lilin Pendidikan di tiap lekuk Negeri ini adalah Kewajiban, sebab Ita Wotu Nusa (Mari Membangun Negeri) sebagai tajuk Kabupaten SBT kuncinya ada pada Ita Wotu Mancia (Mari Kita membangun Kemanusiaannya)”. (Ungkap Hi. Sidik Rumalowak kepada seluruh rombongan Dinas Pendidikan sembari menaiki angkutan melanjutkan perjalanan kerjanya).

Tetaplah Berkarya Demi Pendidikan Generasi SBT yang bermartabat.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *