SABUROmedia, Ambon – KKN PPM UKIM EDISI COVID-19 yang berlangsung pada Bulan September sampai November 2020 dan Lokasi KKN tematik ini dilaksanakan secara online pada masing-masing area yang ditempati oleh mahasiswa yaitu di Wilayah Negeri Soya.

Menurut Instruktur KKN PPM UKIM edisi covid-19 Drs. Derek Bakarbessy,M.Si Dan Ns. Mevi Lilipory.,S.Kep.,M.Kep mengatakan Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di lokasi KKN PPM Wilayah Negeri Soya, ditemukan dalam masa pandemi Covid-19 ini masih ada orang-orang yang suka berkerumun (tempat ojek, kios-kios), bercerita sampai larut malam, konsumsi minuman keras yang berdampak keributan sampai subuh tanpa menggunakan masker.

Seiring terjadinya pandemi Covid-19 membuat semakin banyaknya masyarakat yang mengambil peluang usaha untuk berjualan di depan jalan umum, dan saat berjualan jarang bahkan tidak menggunakan masker, tidak mencuci tangan setelah melakukan transaksi jual beli (tidak mengikuti protokol kesehatan). Kegiatan ibadah di gereja yang baru saja dimulai dan kurangnya pengetahuan terkait batas Wilayah Negeri Soya yang menyebabkan banyak warga/pendatang yang bingung dalam mencari alamat. “Tutur Kedua Instruktur”

Program ini sangat disambut baik dan didukung oleh pemerintah Negeri Soya dan Ketua Majelis Jemaat Kegiatan yang dilakuakan berupa :
1. Sosialisasi (edukasi dengan menggunakan media poster dan leaflet) bagi masyarakat dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui dan mengantisispasi bahaya Covid-19.
2. Penyemprotan disinfektan dengan tujuan meminimalkan penyebaran virus yang dilakukan bersama ketua RT dan warga sekitar.
3. Pembagian masker magi masyarakat di tempat keramianan, tempat jualan dan bagi masyarakat yang ditemui di jalan dan tidak menggunakan masker dengan tujuan agar tetap membantu meminimalkan penularan virus dan tetap menggunakan protocol kesehatan.
4. Menjadi Tenaga Satgas Covid-19 di Gereja Jemaat GPM Soya ( Gereja Bethfage, Gereja Lazarus, dan Gereja Induk).
5. Pembuatan batas wilayah Negeri Soya bekerja sama dengan pemerintah Negeri Soya yang bertujuan agar masyarakat maupun pendatang bias mengetahui batas-batas Negeri Soya. ” tutupnya.(SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *