SABUROmedia, Dobo – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 yang aman, damai, dan sejuk di kabupaten Kepulauan Aru akan benar – benar menjadi kenyataan bila semua pihak termasuk tim sukses tidak menyebarkan isyu -isyu hoax, berbau SARA serta Intimidasi atau orang untuk memilih Calonnya. “Ya, saya meminta semua pihak untuk jangan melakukan kegaduhan politik di tengah tengah masyarakat, karena Undang Undang menjamin kebebasan hak politik mereka untuk menentukan arah kemajuan negeri ini 5 tahun yang akan datang” kata Sekertaris Cabang GMKI Dobo Dedi Weusa, S. Sos kepada Saburomedia.com jumat (25/09/2020).

Lanjut Dedi Weusa, pasca KPU Aru menetapkan 2 (Dua) Calon yakni dr Johan Gonga dan Muin Sogalrey Serta Timotius Kaidel dan La Gani Karnaka maka masyarakat Aru diminta untuk tetap memelihara stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dengan tidak mudah terhasut atau terprovokasi isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA), terpengaruh oleh berita bohong atau hoax serta ujaran kebencian yang sering digunakan oknum-oknum tak bertanggungjawab untuk saling menjatuhkan satu dengan yang lain.

Menurut Dedi, perhelatan pesta demokrasi Pilkada Kepulauan Aru 9 Dsember nanti bukan sekadar ajang perebutan kursi kekuasaan, melainkan harus menjadi momen perekat persatuan dan kesatuan sehingga perlu disambut dengan penuh sukacita.

“ kami merasa perlu meminta semua pihak termasuk tim sukses untuk memberikan edukasi politik kepada masyarakat agar masyarakat cerdas dalam memilih pemimpin. Yang paling penting adalah, siapapun pemenangnya nanti, dia harus menjadi pemimpin bagi seluruh masyarakat Kepulauan Aru.
Selain itu, yang tidak kalh penting juga kata Sekertaris 1 AMGPM Cabang Dobo ini mengharapkan agar para kandidat mematuhi protokol kesehatan karena kasus corona semakin tinggi. “Saya. mengajak ke dua kandidat agar saat sosialisasi untuk jangan menciptakan kerumanan masa yang bisa saja berakibat fatal bagi penyebaran covid 19 di Kepulauan Aru sehingga Bawaslu pun harus lakukan pengawasan secara ketat dan harus ditegur bila ada yang melanggar” tuturnya
Pilkada kali ini harus menghasilkan pemimpin yang berkualitas, dan tentunya berjalan sesuai asas-asas Pemilu yang jujur dan adil. Pilihan kita tentu mungkin berbeda, tapi kita adalah saudara, Tutup Weusa. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *