SABUROmedia, Jakarta – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima silaturahmi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bersama rombongan pada Kamis (17/9) di Grha Suara Muhammadiyah.
Sebagaimana lazimnya silaturahim, tentu selain menyambung relasi antara Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang concern dalam dunia pendidikan jauh sebelum republik ini hadir dengan pemerintah yang diwakili oleh Mendikbud untuk meningkatkan kerjasama dan usaha kolektif bangsa bagi usaha-usaha mencerdaskan bangsa.
Dalam keterangan tertulisnya Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir mengatakan, Ada banyak hal yang didiskusikan secara mencair, terutama dalam konteks mengembangkan pendidikan sebagai ikhtiar mencerdaskan kehidupan bangsa di mana Muhammadiyah memberikan masukan-masukan bagaimana pendidikan nasional pada setiap periode makin lama makin membawa pada keunggulan, tetapi tetap berpijak pada prinsip-prinsip konstitusi dalam dunia pendidikan, yang bertumpu pada usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang juga dalam mengemban amanat konstitusi pasal 31 UUD 1945 di mana pendidikan nasional harus merupakan satu sistem yang meningkatkan keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Terkait kebijakan pendidikan nasional yang harus tetap bertumpu pada Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, di mana dasar, tujuan dan fungsi pendidikan sudah digariskan, satu di antaranya bahwa pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasar pada Pancasila dan UUD 45 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan bangsa, serta tanggap terhadap perkembangan zaman.
Muhammadiyah berharap bahwa Mendikbud dengan seluruh jajarannya dalam mengembangkan apa yang disebut dengan Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035, juga tentang penyederhanaan kurikulum yang sesuai dan memiliki pijakan pada dasar-dasar konstitusi tersebut, termasuk di dalamnya mengandung pendidikan agama, pendidikan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia sebagai bagian dan substansi penting di dalam pendidikan nasional.
Muhammadiyah bukan akan, tetapi telah bekerja menjadi organisasi penggerak dan gerakan pendidikan yang dalam perjalanannya sudah cukup panjang.
Dan kita prinsipnya sesuai dengan kepribadian Muhammadiyah bekerjasama dengan Pemerintah maupun organisasi yang lain dengan prinsip untuk kemaslahatan dan kemajuan umat dan bangsa, bersamaan dengan itu kita juga menyampaikan masukan-masukan dan kritik yang konstruktif sebagaimana menjadi bagian dari alam pikiran dan kepribadian Muhammadiyah.(**)