SABUROmedia, SANANA – Bupati Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Hendrata Thes, baru tiba di Sanana menggunakan Kapal KM.Permata Obi, lansung menuju di Istana Daerah (Isda).
Setelah, tiba di Isda, orang nomor satu di Kepsul ini lansung bertatap muka dengan 78 Kepala Desa (Desa) dan perangkat Desa lainnya. Kehadiran Kades dan perangkat Desa lainnya bertujuan untuk menyodorkan 2 permintaan ke Bupati Hendrata Thes (HT).
Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) dan juga selaku Kepala Desa Waiboga Hasanudin Tidore, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (15/08/2020) mengaku, tetap muka dengan Bupati Hendrata Thes, tidak menyangkut dengan kepentingan politik tahun ini (2020 red).
“Tatapan muka dengan Bupati itu sudah diatur dalam agenda APDESI, tatap muka ini tidak ada kepentintingan Bupati di 2020,” tegas, Ketua APDESI Hasanudin Tidore, usai tatap muka dengan Bupati Kepsul, Hendrata Thes.
Hasanudin menegaskan, kehadiran dirinya bersama rekan-rekan Kades dan perangkat Desa lainnya dalam hal menyampaikan 2 permintaan ke orang nomor satu di Kepsul tersebut, diantarayan masalah konflik antara Desa Waiina dan Desa Kabau, Kecamatan Sulabesi Barat.
Kemudian, persoalan bencana alam (bancir) pada beberapa waktu lalu yang menimpa warga Desa Buya, Desa Mangoli, Desa Waitina dan Desa Kou, agar menjadi perhatian serius oleh Pemkab Kepsul.
Sambung Hasanudin, kedua permintaan yang disodorkan oleh dirinya direspon baik Bupati Kepsul Hendrata Thes. “Sebelum kita tatap muka dengan Bupati, kita sudah koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten,” ungkapnya.
Menurutnya, tujuan tatap muka dengan Bupati adalah semata-mata untuk teman-teman kepala desa bisa menyampaikan segala keluhan yang ada di desa saja.
Dia mengaku, sebelum bertatap muka dengan Bupati Kepsul, Hendrata Thes, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak Bawaslu Kabupaten. “Intnya tatap muka ini tidak ada kepentingan politik, apalagi saat ini Bupati juga belum mendaftar secara resmi di KPU sebagai Calon Bupati,” tandasnya. (di)