SABUROmedia, Ambon – Anggota DPR-RI, Abdullah Tuasikal (AT) menyatakan dalam konteks persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia, perbedaan janganlah dijadikan sebagai satu hal yang dipertentangkan, sebab dengan adanya perbedaan menjadikan bangsa ini menjadi kuat.

Hal ini disampaikan AT dalam materinya pada acara sosialisasi empat pilar kebangsaan yang dilangsungkan di Aula Polomas kota Masohi, pada tanggal 4 Juli 2020.

” Perbedaan itu alamiah jadi harus diterima, karena perbedaan-perbedaan di bangsa ini jangan dipertengtangkan sebab dengan berbagai macam perbedaan itu menjadikan bangsa ini kuat, ” jelasnya.

Anggota DPR RI dari fraksi Nasdem ini pun mengilustrasikan makna perbedaan yang termaktub dalam Pancasila dan Bhineka tunggal Ika, persatuan dan kesatuan sebagai sesuatu yang indah dan sunatullah. Bahwa sesuatu yang indah di dunia ini tidak pernah sendiri-sendiri selalu bersama.

” Misalnya lagu, tidak mungkin satu not pasti ada sekian not baru dibuat dalam simponi yang bagus. Seperti halnya lagu yang indah juga ditentukan dari perbedaan sekian not yang ada, begitupun juga dengan kontruksi bangunan ada berbagai campuran tidak mungkin pakai semen sandiri pasti dengan krikil, pasir, batu dan segala macamnya. Semakin banyak perbedaan semakin kuat,” terangnya.

Lanjutnya, hal yang sama juga ditemui pada dunia lukis misalnya, kalau seorang pelukis itu banyak bermain warna, berwarna warni itu hasil lukisannya semakin indah. Jadi perbedaan itu sunatullah, ” tegasnya lagi.

Jelasnya kata AT, perbedaan agama, perbedaan suku, perbedaan ras itu alamiah itu sunatullah, jadi makin banyak perbedaan itu makin kuat persatuan dan kesatuan membangun bangsa ini, berbeda bahasa berbeda suku lalu itu membentuk bhineka tunggal ika.

” Jadi semakin banyak perbedaan jangan dipertentangkan tapi dijadikan kekuatan,” tutupnya. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *