SABUROmedia, Malteng – Reses Anggota DPD RI, Ibu Hj.Mirati Dewaningsih di daerah pemilihannya provinsi Maluku bertemu dengan para Kepala Sekolah (Kepsek) pada satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) se kota Masohi Maluku Tengah (Malteng), pada Jumat 7 Agustus 2020.
Reses dalam rangka menyerap aspirasi di daerah, Mama Cele demikian sapaan akrab Mirati ini ingin mendengar langsung aspirasi para tenaga pendidik terkait persoalan pembelajaran During di masa Pandemi Covid-19.
Beragam masalah disampaikan para Kepsek merespon sistem pembelajaran yang berlangsung secara daring dan during di masa pandemi Covid-19 ini.
Sebagian besar para Kepsek mengaku tidak efektif proses pembelajaran dilangsungkan dirumah, para Guru dan orang tua murid menginginkan pembelajaran sebaiknya tetap dilakukan di ruang kelas meski dengan tetap menjalankan protokoler kesehatan.
Sebab diakui banyak kendala yang dihadapi para siswa diantaranya, keterbatasan alat telekomunikasi yang dimiliki siswa berupa HP dan Laptop. Hal yang sama juga dialami oleh para guru yakni keterbatasan leptop dan Daring Media yang juga terbatas.
” Banyak hal yang kita temui saat proses pembelajaran sistem daring diantaranya penerimaan materi dan proses pembelajaran tidak maksimal, anak-anak juga kurang paham saat
menerima materi dalam aktifitas pembelajaran,” jelas salah satu Kepsek dalam rases yang berlangsung di Polomas Masohi.
Lanjutnya, untuk pembelajaran during guru mendatangi siswa- siswi di rumah masing- masing, kendalanya juga karna tidak semua siswa- siswi mempunyai keadaan ekonomi yang baik. Selain itu ada juga kondisi rumah siswa-siswi yang tidak representatif, atau luas rumah yang sempit menyebabkan proses pembelajaran jadi tidak maksimal.
Jaring aspirasi yang digelar anggota DPD RI Komite III ini untuk mengetahui kendala yang dihadapi sekolah ditengah covid-19, tentu dari berbagai tantangan luar biasa dari covid ini sangat mengancam kualitas pendidikan.
Karena itu harapannya ada kebijakan pemerintah supaya aktifitas sekolah kembali dibuka. Tentu dengan tetap melaksanakan protokol covid-19.
” Dan ini harapan para guru juga orang tua sesuai dengan himbauan mendikbub, mereka berharap sekolah dibuka saja namun tetap sesuai ketentuan protap kesehatan,” ujar Mama Cele disela kegiatan.
Dijelaskan, untuk daerah yang kategori zona hijau agar aktfitas belajar mengajar kembali dilangsungkan di sekolah sebagaimana arahan mendikbub, hanya saja arahan medikbud mesti diikuti dengan surat keputusan yang mengikat untuk mengatur sistem pembelajaran yang berlangsung di ruangan sekolah.
Misalnya kata Mirati dalam satu kelas ada 20 orang bisa dibagi menjadi 8 siswa perkelas. Aktifitas belajar mengajar juga dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan pakai masker dan jaga jarak.
Lanjutnya, untuk proses belajar mengajar dikelas waktunya juga diatur jangan terlalu lama cukup untuk satu jam yang penting tatap muka. Untuk kelas besar mungkin tidak masalah bisa kegiatan belajar mengajar dilakukan lewat daring, tapi untuk kelas kecil misalnya kelas satu yang baru masuk pasti akan kesulitan.
” Untuk itu ada sistim aturan yang mengatur proses pembelajaran ditengah situasi pandemi covid-19 ini agar aktifitas pendidikan tetap berla gsung agar kualitas pendidikan anak tetap terjaga,”tutupnya. (SM)