SABUROmedia, Masohi – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI Maluku-Maluku Utara) menyikapi pemanggilan Fahry Asyatry oleh Polres kabupaten Maluku Tengah (Malteng) terkait laporan salah seorang dokter di Rumah Sakit Umum Masohi yang berhubungan dengan pelayanan terhadap seorang pasien yang diduga terjadi Malpraktik dalam penanganan tindakan medis terhadap Pasien tersebut beberapa bulan lalu.
Namun sangat disayangkan karena peristiwa yang terjadi di Rumah sakit Umum kabupaten Malteng tersebut awalnya seorang warga yang berinisial “M” masuk Rumah Sakit Masohi untuk menjalankan operasi cesar pada 10/03/20 setelah di menjalankan operasi cesar ternyata ada kain kasa tertinnggl di dlam tubuh pasien.
Ternyata tindakan Medis/dokter yang melayani pasien tersebut menurut keluarga korban yang di rawat tidak sesuai, pada akhirnya di umbar di medsos setelah itu di tanggapi oleh Fahry sebagai pemerhati demokrasi di Malteng yang juga merupakan alumni HMI Cabang Masohi.
Untuk itu Badko HMI Maluku-Maluku Utara lewat rapat pimpinan pengurus badko bersama cabang se-maluku-maluku utara memberikan dukungan kepada fahry sebagai kepedulian untuk menjawab cita-cita demokrasi indonesia dan memberikan apresiasi kepada kanda fahry karena bisa mengungkapkan kejahatan tersebut namun di sayangkan karena niat baik Fahry malah di periksa oleh pihak Polres Malteng.
Ketua Umum HMI Cabang Masohi, Azis mengaku kecewa dengan sikap penyidik Polres Maluku Tengah, terkesan berpihak karena penyidik melalaikan perkara pokok Dugaan Malpraktek, bahwa dalam kasus ini tercium bau interfensi kekuasaan karena Dokter yang diduga melakukan pelanggaran Medis atau Malpraktek merupakan anak Bupati Maluku Tengah Dr Rahmat Dani Tuasikal.
Azis menegaskan bahwa akan mengawal proses hukum ini hingga selesai. Sedangkan Ketua Bidang PTKP Badko HMI Maluku-Maluku Utara Nasri Hitimala, “Kami Tetap Mengawal Bang Fahri & kami siapkan 5 Pengacara untuk mendampingi Bang Fahry Asyatri untuk melaksanakan Proses Hukum” Tambahan Sekretaris Umum HMI Cabang Ternate, Erwi Ahmad.
“ Jika bang Fahry dipangil Ke Polres Malteng Harus ada pengawalan Teman-teman pengurus Cabang Masohi sebagai Kota Sejarah/kota tua untuk melakukan Pengawalan Sehingga tidak ada kejahatan Malpramktek trus Berulang-ulang,”tegasnya. (SM)