SABUROmedia, Fakfak – Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Lokal untuk menggunakan Dana Desa yang dilakukan oleh Pemerintah Distrik Bomberay Kabupaten Fakfak dengan melakukan pemanfaatan parut tumang sagu, ini juga salah satu upaya ketahanan pangan lokal di suasana pandemi Covid-19.

Disamping itu juga, sagu bukan sekedar urusan perut, tapi juga soal identitas. Sagu adalah bahan makanan yang memiliki makna penting bagi masyarakat khususnya Maluku dan Papua. Hal ini karena sagu memenuhi kebutuhan sentral manusia. Yakni, akarnya menjadi penata air, dahannya dapat digunakan sebagai dinding rumah dan berbagai anyaman serta daunnya dapat dimanfaatkan sebagai atap rumah.

Kepala Distrik Bomberay Lud Masrur Kamudi, S.IP,M.Si Kepada Saborumedia.com usai kegiatan Parut Tumang Sagu di kampung Pinang Agung, Rabu (17/06/20) mengatakan Pemanfaatan parut tumang sagu yang dilakukan pemerintah distrik bomberay sebagai bentuk pemberdayaan OAP di kampung Pinang Agung dan juga upaya ketahanan pangan lokal.

“ Makanan pokok skala lokal yang telah hampir terkikis oleh zaman ini perlu untuk dikembalikan dan juga lebih rendah sehingga aman untuk semua jenis kalangan dan sangat menyehatkan tubuh kita, ” ujarnya.

Lud Masrur Kamudi juga mengatakan kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk pemberdayaan SDM kita yang ada di Fakfak khususnya di Distrik Bomberay, “ semoga adanya makanan pokok skala lokal ini bisa kembali popular, “tutupnya. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *