SABUROmedia, Manokwari – Sebut saja Kapur Pria yang keseharian diketahui bekerja sebagai karyawan di Hotel Mulia Manokwari diduga telah menghancurkan masa depan Bunga (Nama Semaran) Gadis 18 Tahun di rumah Petak di sekitar Jalan Percetakan Negara di Sore jelang buka puasa saat Awal Bulan Ramadhan kemarin
Saat istri Pelaku menitip anaknya agar di jaga oleh Korban di kamar sebelah, di Kontrakan dua Kamar itu karena hendak pergi ke pasar membeli kebutuhan buka puasa. Kapur kemudian melancarkan aksi bejatnya.
Dihadapan Anaknya, Kapur telah memperkosa Bunga, membuat korban tak berdaya kala itu. Bercekan darah mengalir dari areal terlarang korban menyisahkan trauma yang hingga kini belum berkesudahan.
Aib ini tak pernah terungkap pasca perbuatan Jahanam yang dilakukan pria yang masih memiliki hubungan keluarga dengan Korban. Namun dari gelagat korban yang tidak biasanya mengundang kecurigaan kakanya.
“Setelah peristiwa itu korban mengalami trauma, semacam ketakutan melanda dirinya ketika ia berada di Kamar sendirian” Kata Bunga yang ditemui Sabtu 30 Mei di Sekertariat DPC Lembaga Anti Narkoba LAN Manokwari
Bukan hanya ia diperkosa, belakangan korban dan kakaknya yang sempat hidup bersama dengan keluarga pelaku itu kerap mendapat pelecehan seksual.
“Saya pernah mengeluh badan sakit kemudian oleh tente (Istri Pelaku Red) disarankan agar dipijit sama Om atau pelaku itu” Kata bunga sembari menunjukan raut wajah sedih mengenang kisahnya.
Saat itu ia menurut saja, ketika pelaku meminta agar dibuka seluruh pakaiannya, kemudian hanya mengenakan kain karena hendak mau di urut.
“Karena tente minta yang urut, waktu itu om suruh saya buka pakaian dan hanya pakai kain, saat di pijit om melakukan pelecehan” jelasnya
Saat ditanya mengapa ia menuruti permintaan pelaku untuk memijat sembari membuka pakaian, korban mengaku tidak bisa berbuat banyak.
Disis lain, bunga mengaku bahwa dia kemudian di usir dari Kontrakan tempat ia menumpang oleh tante ya saat diketahui tante melakukan komunikasi dengan kalanya yang sebelumnya telah keluar dan ngekos di tempat lain.
“Tante minta supaya saya tidak boleh berhubungan dengan kaka, bahkan akun Facebook kaka kata tante harus saya blokir” tuturnya.
Perempuan imut nan lugu yang baru saja tamat SMA Tahun 2019 itu kemudian keluar dari Kontrakan, karena dia ketahuan oleh tante berkomunikasi dengan kakaknya melalui Pesan Masseger di aplikasi Facebook yang dimiliki tantenya.
“Saya di usir kebetulan bersebalahan ada kaka (tetangga) yang mau menampung saya, kemudian beberapa hari melalui pesan massengger ia memberikan informasi ke saya punya kaka” jelasnya.
Saat di jemput kakaknya ia kemudian menceritakan perihal pelecehan yang dilakukan oleh pria bejat yang merupakan kerabat korban itu mendengar cerita tersebut kaka pelaku dan beberapa kerabat mengadu ke Sentra pelayanan kepolisian terpadu SPKT Polres.
Namun saat itu korban tidak menjelaskan secara utuh perihal yang dialami di hadapan Polisi, bahwa ia bukan hanya di lecehlan tetapi juga sempat di perkosa
“Pada Tanggal 16 Mei 2O2O lalu pernah di buat laporan polisi kemudian tentang pelecehan dan saat itu juga pelaku mengakui melakukan pelecehan seksual, tetapi entah mengapa kemudian laporan itu berujung damai” tuturnya
Tidak puas dengan kesepakatan damai di hadapan Polisi, Korban dan kaka kandung serta kerabat dekat tak putus semangat, mereka kemudian mendatangi SekertariatDPC LAN Manokwari Pimpinan Atik.
“pada Malam setelah damai di Polres keluarga mendatangi Sekertariat Lembaga Anti Narkotika, mengadu ihwal yang dialami bunga,” kata Ketua DPC LAN Manokwari Atik.
Setelah mendengar cerita dan pengakuan korban, Ketua LAN Manokwari kemudian memutuskan untuk melakukan pendampingan terhadap korban.
“Saya nyatakan mendampingi korban, besok kita coba buat laporan polisi pada Senin 19 Mei 2020 lalu” jelasnya
Tidak hanyaembuat pengaduan ke polisi LAN juga berupaya mendatangi Dinas Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Manokwari, korban kemudian menceritakan kejadian yang menimpanya saat itu korban beberapa pingsan saat menuturkan ihwal tersebut.
PltKepala Unit PPA Polres Manokwari Salam Kasiran saat ditemui Kamis 28 Mei 2020 kemarin mengaku perkara dugaan pemerkosaan itu sedang di tangani, baik korban maupun pelaku sudah di periksa. “Kami sudah tangani perkara itu kemarin sempat dilakukan pemeriksaan terhadap korban namun ia sepertinya trauma mendal sehingga pemeriksaan sempat terhenti” Jelas Plt. Kanit PPA Polres Manokwari.(SM)