Oleh : Mujibu Rahman (Ketua KAMMI Buru)

SABUROmedia, Ambon – Diantara Hikmah Berpuasa pada bulan Ramadhan adalah agar kita dapat melatih kepekaan Sosial kita dengan merasakan lapar dan dahaga yang telah sering dirasakan oleh orang lain dengan kondisi yang bisa jadi jauh lebih buruk dari apa yang kita rasai. Sehingga, diharapkan bisa tumbuh rasa saling empati diantara kita bukan hanya sebagai sesama Muslim secara khusus tapi juga sesama Manusia secara Umum.

Salah satu pintu yang dibuka oleh Allah untuk meraih keuntungan besar dari bulan Ramadhan adalah melalui sedekah. Islam sering menganjurkan umatnya untuk banyak bersedekah. Dan bulan Ramadhan, amalan ini menjadi lebih dianjurkan lagi. Dan demikianlah sepatutnya akhlak seorang mukmin, yaitu dermawan. Allah dan Rasul-Nya memerintahkan bahkan memberi contoh kepada umat Islam untuk menjadi orang yang dermawan serta pemurah. Rasullah sendiri adalah orang yang paling dermawan terlebih saat bulan Ramadhan Hal ini diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6)

Umat Muslim pada Ramadhan Tahun ini mengalami Bulan Puasa yang agak berbeda dengan bulan-bulan Puasa ditahun-tahun sebelumnya sebab Puasa kali berbarengan dengan mewabahnya virus corona yang menjadi sebab penyakit Covid-19.

Covid-19 pun mengubah langkah aktivitas kehidupan manusia secara radikal. Hampir semua aktivitas kita terganggu dengan adanya wabah Covid-19 ini. Selain itu muncul berbagai persoalan yang menjadi domino efek dari pandemi yang sedang terjadi terutama berkaitan dengan kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat kita. Diberbagai Platform media diberitakan bagaiamana keterguncangan Ekonomi menghasilakan Angka Putus kerja, dan Kelaparan akibat resiko dari Pembatasan Sosial.

Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksikan, seiring dengan meluasnya wabah Covid-19, maka tingkat kemiskinan di Indonesia juga makin bertambah.

Sebagai contoh, saat ini saja ada sebanyak 115 juta masyarakat rentan miskin di Tanah Air. Dengan adanya musibah Covid-19, golongan tersebut rentan sekali jatuh ke bawah garis kemiskinan.Sehingga proyeksi penduduk miskin per-September 2020 akan berada di kisaran 26-26,5 juta jiwa.

Karena itu, umat Islam sebagai mayoritas penduduk di Tanah Air harus mampu menjadikan bulan puasa di tengah pandemi ini sebagai momentum membentuk kesadaran serta kepekaan sosial untuk berbagi dan berderma.

Prinsip Sosialisme Secara sederhana sebagai satu buat semua dan semua buat satu, yang berarti setiap individu memikul tanggung jawab bersama dalam setiap aktivitasnya, sehingga seseorang tak bisa seenaknya ketika ingin melakukan sesuatu tanpa memikirkan Orang lain sejatinya telah lebih dulu dicontohkan Oleh Rasulullah SAW secara kata maupun laku jauh sebelum ide sosialisme ini muncul dan berkembang di masyarakat Barat sebagai sesuatu yang baru paska Revolusi Perancis 1789.

Ajaran-ajaran sosialisme dari Nabi Muhammad SAW tentu berdasarkan ayat-ayat yang terdapat dalam Al Quran. Al Quran cukup jelas mengutuk orang-orang yang menumpuk-numpuk harta, seperti yang terdapat dalam Qs. Al Humazah ayat 1 – 2 atau seruan untuk membebaskan orang, persamaan hak, dan agar memberi makan pada saat kelaparan sedang terjadi seperti terdapat dalam Qs. Al Balad : 12 – 14.

Dan Masih banyak lagi Ayat dalam Al Qur’an yang menegaskan pentingnya kepedulian Sosial kita kepada sesama bahkan Al Qur’an menyebut orang yang tidak peka pada penderitaan sesama, seperti tidak membantu memberi makan orang yang kelaparan, dan bahkan bersikap kasar kepada orang lain terutama pada orang yang lebih lemah sebagai pendusta Agama.

Tahukah kamu orang yang mendustakan Agama?, Itulah Orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. (Qs. Al Ma’un : 1 – 3)

Bapak Bangsa kita yang banyak Menulis pandangan Islam dan Sosialisme H.O.S Tjokroaminoto menyatakan bahwa konsep kedermawanan atau saling berbagi dalam Islam merupakan cerminan sosialisme. Adanya motivasi bahwa seseorang tidak akan mencapai kebaikan kecuali memberi apa yang dicintainya kepada yang lebih membutuhkan, adanya perintah untuk memberi tanpa pamrih, serta adanya petunjuk bahwa memberi akan mensucikan jiwa seseorang merupakan asas-asas yang bersifat sosialistik.

Kedermawanan, lanjut Tjokro, juga mempunyai tiga tujuan sosialistik, yaitu membangunkan perilaku itsar atau mengutamakan orang lain ketimbang diri sendiri, menghindari ketimpangan dalam pemerataan kekayaan, dan menuntun perasaan orang supaya tidak menganggap kemiskinan itu sesuatu yang hina.

Sehingga kita berharap puasa di tengah pandemi tidak hanya mampu menumbuhkan kepekaan spiritual seseorang, namun juga kepekaan sosial. Wujud dari kepekaan sosial ialah sikap empati dan pro-sosial. Salah satu bentuknya adalah sikap saling menanggung beban yang ditunjukan melalui kedermawanan kepada sesama. Sekian.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *