SABUROmedia, Jakarta – Lebih dari 5000 orang pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia alami krisis kebutuhan pangan sejak pandemik Covid-19 di Malaysia. Mereka banyak ditemukan di daerah Ampang-Selangor Malaysia. Demikian disampaikan Ketua Koordinator Nasional Masyarakat Peduli Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (KORNAS MP BPJS) Hery Susanto melalui siaran pers di Jakarta, Senin (27/4/2020).
Hery Susanto menyampaikan KORNAS MP BPJS menerima laporan dari Arvin Thamrin Nasution selaku Ketua KORWIL MP BPJS Malaysia bahwa ada sejumlah lebih 5000 orang pekerja migran Indonesia di Malaysia yang belum mendapat perhatian berupa kebutuhan pokok dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Menurutnya kebijakan KBRI menyediakan pengaduan secara online bagi pekerja migran Indonesia tersebut untuk mengajukan bantuan sembako. PMI yang melaporkan harus mendatangi KBRI.
“Para PMI mempunyai kendala teknis dalam urusan pengaduan OL ke pihak KBRI untuk mendapatkan bantuan kebutuhan pokok, mereka gagap teknologi dan sangat menyulitkan jika harus mengambil sendiri paket bantuan sembako itu ke KBRI,” kata Hery Susanto.
Dari 5000 an orang PMI terdapat sejumlah lebih dari 3000 an PMI hanya memiliki dokumen permit dan bekerja harian lepas sehingga tidak mendapatkan upah bulanan dan minim bekal sembako di tengah pandemik Covid-19. Sisanya sekitar 2000 an PMI telah berdokumen dan menjadi peserta BP Jamsostek. “Dari 2000 PMI yang sudah menjadi peserta BP Jamsostek, hingga sekarang tidak ada tanggung jawab sosial BP Jamsostek terhadap PMI peserta BP Jamsostek,” pungkasnya. (SM)