SABUROmedia, Biak – Dampak Covid-19. Pemerintah Kabupaten Biak Numfor juga akan memberikan jatah pangan kepada jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) yang jumlahnya kurang lebih 4.800 orang. Hanya saja, bantuan yang diberikan pemerintah daerah bukan berupa beras, namun dalam bentuk pangan lokal seperti betatas (keladi) dan kasbi (singkong).
Setiap ASN akan dijatah satu karung betatas/kasbi (25 kg). Singkong dan keladi itu akan dibeli dari masyarakat oleh Pemerintah Kabupaten Biak Numfor sesuai dengan harga yang ada di pasar selama ini. Satu karung (25 kg) keladi akan dibeli dengan harga Rp. 250.000 dan untuk singkong dengan harga sebesar Rp. 200.000.
Kebijakan itu diambil oleh Pemerintah Kabupaten Biak Numfor sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi saat ini, khususnya lagi menjaga stabilitas perputaran uang di masyarakat khususnya lagi masyarakat yang bertani (berkebun) sebagai dampak kebijakan sosial distancing atau phisical distancing dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Virus Corona (Covid -19).
Bupati Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd mengakui, wabah Virus Corona telah membawa dampak cukup besar terhadap berbagai sendi-sendi kehidupan ekonomi di Indonesia termasuk di Kabupaten Biak Numfor. Bahkan, masyarakat hingga ke tingkat kampung-kampung juga merasakan dampak itu karena daya beli masyarakat menurun.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Biak Numfor membuat kebijakan membeli hasil kebun masyarakat khususnya keladi dan kasbi. “Jadi masyarakat petani yang memiliki betatas dan kasbi tidak perlu ke pasar, pemerintah daerah akan mendatangi petani di kebun untuk membeli langsung umbi –umbian berupa keladi dan singkong,” kata Bupati.
Penegasan akan membeli hasil kebun masyarakat berupa singkong dan keladi dari petani sebagai jatah penggantih bahan pokok (Bapok) ke ASN, juga disampaikan langsung oleh Bupati Herry Ario Naap di program Bupati menyapa di RRI Biak yang diinisiasi oleh Bagian Protokol dan Komunikasi Setda Kabupaten Biak Numfor.
“Ini semua kita lakukan dalam rangka menjaga kestabilan daya beli masyarakat, tetapi juga untuk memastikan bahwa ketersediaan pangan local dalam rangka mengantipasi akibat dari penyebaran Virus covid 19 di Kabupaten Biak Numfor bisa mencukupi,” tandasnya..
” Sebagai bupati, perlu juga saya sampaikan, bahwa orang Byak tidak akan mati diatas tanah leluhurnya karena lapar. Orang Biak akan mati diatas tanah leluhurnya hanya karena sakit dan bergantung pada beras,” sambung Bupati Herry A. Naap dengan nada tegas.
Sekedar diketahui, bahwa terkait dengan dampak wabah Virus Corona, Pemerintah Kabupaten Biak Numfor mendistribusikan kurang lebih 10.000 paket bahan pokok (bapok) ke masyarakat di delapan kelurahan. Sedangkan untuk bantuan masyarakat di tingkat pemerintahan kampung dan diatur langsung oleh pemerintah kampung setempat dengan menggunakan Dana Desa (DD). (SM).