Oleh : Ernie. J. Mirpey, SE (Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak DPD KNPI Provinsi Maluku )
SABUROmedia, Ambon – Haruskah Perempuan masa kini memaknai perjuangan RA Kartini dengan mengangkat senjata dan berlumuran darah di medan perang bahkan haruskah tertembak senapan penjajah ? Tidak sperti itu kawan, perempuan masa kini hanya cukup mengembangkan potensi dirinya sebagai perempuan yang memiliki kualitas intelektual dan juga kualitas spiritual sehingga bermanfaat bagi Bangsa ini.
Perkembangan peran dan posisi kaum perempuan sejak masa lampau hingga saat ini telah menempatkan perempuan sebagai mitra yang sejajar dengan kaum pria. Perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai bidang. Perempuan mempunyai tanggung jawab yang sama terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi majunya pembangunan di Negara ini.
Pernyataan tentang adanya kesempatan, hak dan kewajiban yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan pembangunan seperti yang tercantum dalam GBHN 1983, telah mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja perempuan dalam angkatan kerja. Meningkatnya kesempatan memperoleh pendidikan bagi rakyat, termasuk kaum perempuan, maka semakin banyak perempuan yang memasuki lapangan pekerjaan
R. A. Kartini yang dikenal sebagai tokoh emansipasi perempuan merupakan pelopor kebangkitan kaum perempuan Indonesia, lambang perjuangan kaum perempuan Indonesia untuk memajukan diri. Ia telah berjuang dalam mengangkat derajat kaum perempuan Indonesia. Dialah perempuan motivator, pemberani dan konsekuen terhadap cita-cita perjuangan bangsa.
Tanpa mengabaikan Pahlawan Nasional Perempuannya lainnya, Semua Pahlawan perempuan memiliki peranan yang sangat besar dalam tercapainya kemerdekaan bangsa ini. R.A. Kartini dan Christina Martha Tiahahu hanyalah sebagian kecil pahlawan perempuan Indonesia yang hadir dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Merekalah perempuan motivator bagi seluruh perempuan Indonesia dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.
Bagaimana Peran Aktif Perempuan Masa Kini Dalam Memaknai Perjuangan RA Kartini?
Peran aktif perempuan masa kini sudah terlihat nyata dalam berbagai bidang, perempuan telah banyak yang berpendidikan tinggi, perempuan tak canggung dalam berjuang di masyarakat menurut bakat dan kemampuannya masing-masing. Sangatlah besar peran perempuan dalam pembangunan nasional diberbagai daerah, dengan memposisikan dirinya sebagai pembuat lapangan kerja, sebagai motivator, dinamisator dan regulator di bidang baik yang bergerak di swasta maupun di pemerintahan. Perempuan sebagai sumber daya insani yang cukup besar jumlahnya saat ini, merupakan subyek pembangunan yang cukup handal. Perempuan adalah kekuatan potensial bangsa yang hadir dalam jumlah yang tidak hanya besar, tetapi juga berimbang jumlahnya dengan kaum pria. Keberadaan perempuan tidak dapat diabaikan, karena kenyataan menunjukkan bahwa daya tahan fisik perempuan melebihi kaum pria yakni sekitar 64 tahun bagi perempuan dan 63 tahun bagi pria.
Tak dapat dipungkiri bahwa akibat dari Pendemi Covid-19 ini, banyak kaum perempuan mulai kehilangan pekerjaannya dan kehilangan pendapatannya sehingga berampak pada bertambahnya tingkat penganguran kaum perempuan. Hal ini membuat banyak kaum perempuan harus lebih giat bekerja keras demi memenuhi kebutuhan Rumah tangganya dengan melakukan berbagai usaha yang penting menghasilkan uang.
Lalu bagaimana seharusnya peran aktif perempua masa kini dalam memaknai jasa RA Kartini? Menurut saya, Perempuan masa kini haruslah lebih kreatif, inovatif dan visioner. Perempuan masa kini harus senantiasa meningkatkatkan partisipasi dan dukungan terhadap pembanguanan bangsa ini . Komitmen untuk berbakti dan melakukan yang terbaik untuk bangsa ini merupakan manifestasi dari hakikat menghargai jasa RA Kartini.
Peringatan Hari Kartini tahun ini tidak diperingati seperti tahun-tahun sebelumnya karena adanya pendemi covid-19, namun jasa-jasanya harus tetap diingat. Semoga di hari Kartini ini, Perempuan masa kini dapat menjadi pahlawan bagi diri sendiri, lingkungan, masyarakat dan bangsa serta lebih membangkitkan semangat nasionalismenya dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Tubuh Boleh Terpasung Tetapi Jiwa dan Pikiran Harus Terbang Sebebas-bebasnya”
Selamat Hari Kartini