3 Kritik

Apr 18, 2020

SABUROmedia, – Dari apa yang kami baca di media, hanya ada 3 langkah yang dilakukan Gubernur Sumut dalam menangani bencana wabah Covid 19 di Sumut, yaitu; pertama, menyiapkan rumah sakit dengan segala kebutuhannya agar bisa merawat pasien yang terpapar Covid 19 sampai sembuh. Kedua, menyiapkan dampak antisipasi sosial-ekonomi bagi seluruh masyarakat yang berkurang pendapatannya. Ketiga, membantu perusahaan perusahaan agar tidak melakukan PHK massal kepada karyawannya.

Hal ini disampaikan Mantan Ketua DPD KNPI Provinsi Sumut, Sugiato Santoso, Sabtu (18/04/2020).

” Izinkan kami mengulas satu per satu terkait 3 langkah ini..Pertama, menyiapkan rumah sakit dengan segala kebutuhannya agar bisa merawat pasien Covid 19 sampai sembuh. Ini langkah bisa menjadi senjata makan tuan kalau di hulunya tak ada antisipasi lebih dahulu,” ungkapnya.

Dikatakan jika virus Covid 19 tak bisa dicegah agar tak menyebar secara massif, maka langkah ini sama saja menyuruh petugas medis kita maju ke medan tempur , menghadapi musuh yang jumlahnya tak terprediksi. Tuntaskan dulu masalah di hulu, baru bisa dituntaskan masalah yang di hilir. Ibarat banjir yang akan menyerang ladang dan sawah kita, tahan dulu dengan segala cara agar banjir itu tidak masuk membabi buta merusak sawah kita. Bukan malah membiarkannya, lalu memungut satu per satu tanaman padi yang telah rusak untuk diperbaiki. Lagi pula, dari fakta perkembangan yang sudah bergulir sekian waktu, masih banyak juga rumah sakit yang belum siap menghadapi pertempuran melawan Covid 19 ini..APD yang belum memadai..Alat test Covid 19 yang masih terbatas. Sementara pasien yang positif terpapar Covid 19 semakin meningkat..

Kedua, menyiapkan langkah mengatasi dampak sosial ekonomi bagi masyarakat yang berkurang pendapatannya akibat Covid 19 di Sumut. Kami dukung langkah ini selama bukan sekedar cakap cakap saja..Bentuk bantuannya apa dan kapan dilaksanakan, belum jelas sama sekali. Belum ada satu bentuk bantuan kongkrit apapun yang diterima masyarakat dari Pemprov Sumut selama musim wabah ini. Padahal masyarakat sudah merasakan dampak Covid 19 hampir 3 bulan. Bahkan ada yang aktifitas ekonominya mandeg total sama sekali. Tak bisa lagi mencari nafkah..Pemprov Sumut terkesan bertele-tele dan lambat dalam hal ini..Sementara penanganan urusan publik selama musim bencana harus cepat dan tepat.

Ketiga, membantu perusahaan agar tidak melakukan PHK massal terhadap karyawannya. Kami belum membaca apa program kongkrit dari langkah ini yang sudah berjalan .Apakah dengan memberikan keringanan pajak usaha, atau memberi instensif modal produksi, atau penundaan pembayaran kredit di Bank Sumut. Tak ada penjelasan program sama sekali. Sementara sudah sejak 2 bulan yang lalu, banyak buruh dan karyawan yang sudah dirumahkan. Pabrik pabrik banyak tutu. Usaha menengah dan kecil juga terimbas ikut tutup. Hotel hotel dan mall/plaza juga tak beroperasi. Perusahaan besar dan kecil terancam bangkrut jika situasi ini segera tak diatasi. Sebentar lagi mungkin kebutuhan pangan masyarakat tak bisa dipenuhi. Ini bisa mengancam terjadinya anarki. Makro dan mikro ekonomi terancam krisis, sementara Pemprov Sumut hanya bermain di tataran kata kata.

Sebelum kami mengakhiri 3 kritik ini, tak adil jika kami juga tak memberikan saran dan masukan yang solutif..Pertama, sejak awal kami sudah menyampaikan, lakukan pengawasan yang ketat terhadap segala pintu masuk ke Sumut, baik dari darat, laut, ataupun udara. Jangan beri tolerir siapapun untuk masuk ke Sumut sebelum ada data yang pasti bahwa ia aman dari Covid 19. Lakukan juga karantina wilayah atau Lockdown, atau PSBB, apapun namanya itu secara disiplin agar Covid 19 tak menyebar secara massif tanpa terdeteksi. Laksanakan test Covid 19 secara massal agar kita punya data yang valid dan konferensif, berapa jumlah sesungguhnya yang ODP, PDP, dan yang positif terkena Covid 19. Bukan seperti data yang selama ini ada, karena minimnya yang ikut test, data itu pula yang diambil sebagai rujukan. Salah menganalisa data, salah pula mengambil kebijakan.

Setelah masalah di hulu itu sudah diantisipasi, baru kita masuk ke hilirnya. Siapkan rumah sakit dengan segala kebutuhannya agar bisa merawat dan mengobati pasien yang terjangkit Covid 19 agar bisa sembuh. Sediakan APD dan alat pendukung kesehatan lainnya agar petugas medis bisa bekerja secara maksimal. Penuhi kebutuhan warga yang berhenti aktifitas ekonominya selama berdiam diri di rumah. Keluarkan kebijakan-kebijakan yang bisa membantu mengurangi beban pelaku usaha ekonomi, baik besar maupun kecil agar bisa bertahan dan tak melakukan PHK secara massal..Tapi ingat, semua ini jangan hanya sekedar cakap-cakap saja. Kongkrit lah..

Kami sebagai rakyat siap membantu, berjibaku, bahu membahu bersama Pemprov Sumut untuk menuntaskan segala masalah yang ada selama pemerintah memang benar-benar hadir di tengah rakyat. Bahkan selama ini pun, sudah banyak organisasi masyarakat, komunitas warga, bahkan individu-individu yang bergerak sendiri untuk meringankan beban warga yang kesusahan, membantu APD ke rumah sakit, dan aktifitas sosial lainnya. Pemprov Sumut malah masih terlihat absen, tak hadir di tengah rakyat, tapi asyik dengan agenda formalnya sendiri.

Ayo bertindaklah yang kongkrit dan solutif, Pak Gubenur ! Jangan hanya sekedar cakap cakap saja. Sebelum semuanya menjadi terlambat. Rakyat Sumut jatuh bergelimpangan meregang nyawa.Semoga tidak.(SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *