SABUROmedia, Ambon – Demi menyelamatkan masyarakat Maluku dari virus Covid 19, pemerintah daerah Maluku harus mengambil sikap yang bijaksana, menutup penerbangan udara dan pelayaran KPI di Maluku, demi memutuskan mata rantai Covid 19 bagi masyarakat di Maluku.
Pemerintah terkesan hanya menyampaikan seruan kepada masyarakat Maluku untuk tidak keluar rumah sedangkan tiap hari penerbangan udara dan pelayaran KPI selalu membuka lebar bagi masyarakat luar masuk di Maluku.
Masyarakat yang positif Covid 19 di Maluku bukan masyarakat dalam Maluku sendiri, tetapi masyarakat Ambon yang ada diluar, sehingga kita terbobol dengan adanya 3 pasien positif Covid 19 di Maluku.
Pemuda Muhammadiyah kota Ambon mendesak kepada pemerintah daerah menutup penerbangan udara dan KPI sebagai sikap yang bijaksana demi menjaga keselamatan masyarakat Maluku dari tertularnya Covid 19, Apalagi data dari dinas kesehatan di bahwa ODP di Maluku suda 4000 orang melalui penerbangan udara dan KPI.
“ Pemdah harus merubah manajemen kerja, dalam menagani ODP yang masuk Maluku terkesan membiarkan begitu saja, tetapi tidak ada pengawasan yang serius,” ujar Ketua pemuda Muhammadiyah kota Ambon, Ismail Borut, Senin (06/04/2020).
Lanjutnya, dimana ODP yang dikarantinakan di LPMP mereka kabur, kemudian ODP yang tertular Covid 19 di Saparua adalah suami istri dari Sulawesi Tenggara yang positif covid 19 dan ODP yang lain dirumahkan tidak ada pengawasan secara intensif dari dinas kesehatan untuk memberikan edukasi terhadap mereka. (SM)