SABUROmedia, Piru – Untuk mengantisipasi terkendalanya proses belajar mengajar disekolah, akibat pandemi covid-19 pemerintah pusat melalui kemendikbud memprogramkan sistim belajar apa yang disebut metode pembelajaran daring (dalam jaringn), agar siswa tetap belajar meski di rumah.
Namun dilain sisi metode ini dari tingkat efektifitas sangat kurang, dan banyak sekali kendala yang mengahmbat proses pembelajaran daring tersebut .
Kepala sekolah SMA Negeri 3 Seram Bagian Barat (SBB), Dra Thelma. F Haulussy, ketika di temui Saburomedia.com Jumat (03/04/20), mengatakan setelah pasca merebaknya virus pandemik covid 19, pihak sekolah sesuai dengan instruksi dari pemerintah meliburkan para siswa, kendati diliburkan para siswa dan guru diminta untuk mengikuti anjuran pemerintah yakni belajar dari rumah.
Dimana para siswa dan guru tetap melakukan kegiatan belajar mengajar sebagaimana mestinya namun di lakukan melalui online, atau disebut metode pembelajaran daring (dalam jaringan)
” Dalam pemebelajaran daring ini, kami menggunakan aplikasi Quiper school yang merupakan aplikasi yang telah diakui dan di anjurkan oleh kementrian pendidikan, jadi proses belajar mengajar tetap dijalankan sesuai dengan kondisi yang ada saat ini” ucap Haulussy.
Dijelaskan beberapa mata pelejaran seperti Bahasa jerman, bahasa inggris, PPKN, ekonomi, kimia dan mata pelajaran yang lain tetap berjalan setiap harinya dan tetap diawasi oleh beliau, sehingga para guru dapat melaporkan hasil pembelajaran kepadanya selaku penanggung jawab satuan pendidikan, setelah itu beliu meneruskan pelaporan hasil pemebelajaran ke perwakilan cabang dinas pendidikan provinsi.
Yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran daring adalah ada beberapa anak yang tidak memiliki hp berbasis Android, sehingga tidak semua siswa dapat mengikuti metode pembelajaran ini, terlebih lagi sebagian ada sebagian siswa yang bertempat tinggal jauh dari rumah para guru sehingga siswa tersebut kurang terpantau apalagi ada beberapa siswa yang mengeluh mengalami kesulitan belajar tanpa panduan dari guru.
Bahkan ada beberapa siswa yang keluhkan bahwa dikabupaten SBB ini tidak ada yang terserang wabah corona sehingga menginginkan untuk tetap masuk sekolah, namun beliau menanggapi bahwa sekolah harus tetap di liburkan sesuai anjuran pemerintah yang tidak lain untuk memutuskan mata rantai penyeberan virus.
Dari data yang dihimpun sekolah diliburkan dimulai pada hari kamis (12/03/20) sampai dengan tanggal (21/04/20). (SM)