SABUROmedia, Ambon – Penyebaran virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang terjadi saat ini di seluruh dunia, membuat pemerintah Indonesia khususnya di daerah Maluku, resah dan waspada. Yang mana, pemerintah daerah diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara massal.
Dalam menjawab hal ini, Ketua Umum BPC HIPMI Kota Ambon, Yermia Padang, mengatakan, perlu diambil tindakan dan sikap tegas untuk mencegah penyebaran virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) ditengah masyarakat. Karena yang paling dirasa adalah masyarakat bukan saja dari ekonomi kecil namun hampir seluruh aspek, ikut merasakan dampak dari virus corona ini.
” Sehingga, harus dilakukan tindakan reprensentatif, seperti pemeriksaan massal. Agar penyebaran virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dapat teratasi lebih dini. Dan, masyarakat dapat berhati-hati dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Penyebaran virus covid-19 ini berdampak paling besar pada bisnis yang memerlukan perpindahan arus barang secara fisik, baik sebagai pembelian bahan baku maupun penjualan hasil produk. Industri pengolahan dan manufaktur adalah yang terdampak besar akibat wabah ini,” ucap Yermia.
Begitu juga bisnis yang memerlukan perjalanan atau transportasi manusia dari satu tempat ke tempat lainnya, kata dia, dunia yang semakin tidak terbatas membuat bisnis dapat dilakukan di mana saja, namun karena adanya wabah virus corona, semua arus pergerakan terhenti.
“Usaha penerbangan, pariwisata, hotel, restoran, jasa pengiriman dan trasnportasi adalah jenis usaha yang juga terdampak besar,” ungkap Yermia.
Yermia, mendorong agar, pemeriksaan deteksi dini (Covid-19) harus segera dilakukan. Sehingga, tidak ada jatuh korban nantinya, seperti daerah-daerah lain. Karena, virus ini, merupakan virus yang sangat berbahaya. Jadi harus ditangani secara serius dan hati-hati. Dan pemerintah daerah, wajib membangun sebuah fasilitas infrastruktur, seperti laboratorium yang dapat mengidentifikasi corona (Covid-19), sehingga pemeriksaan virus ini, tidak lagi dilakukan di luar Maluku.
“Jangan dianggap main-main virus ini. Karena sampai saat ini, secara nasional sudah jatuh korban meninggal dunia, dari yang semula 19 orang menjadi 25 orang. Jumlah korban karena virus corona (Covid-19), pun dari hari ke hari meningkat,” ungkap Yermia. (SM)