SABUROmedia, Ambon – Rumah Warga di Dusun Kasawari dan Dusun Lauma di semenanjung Tanjung Sial (Tansil) Pulau Seram Maluku menjadi sasaran amukan masa, atas insiden itu dilaporkan sejumlah rumah warga di dua dusun tersebut mengalami rusak berat dan ada sebagian dibakar.
“ Ya memang ada kejadian kemarin, ada laporan polisi yang sudah kita terima dari warga yang merasa rumahnya dirusak, “ jelas Kapolsek Leihitu Barat, Iptu Johan Anakotta saat dikonfirmasi Saburomedia.com via hand phone, Rabu (18/03/2020).
Belum diketahui pasti penyebab insiden pengrusakan dan pembakaran, namun kata Kapolsek berdasarkan keterangan dari hasil laporan warga diketahui peristiwa terjadi terkait klaim warga di dua wilayah antara Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) dengan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
“ Kita baru menerima laporan warga terkait wilayah semenanjung tanjung sial atas klaim warga antara yang ada di Maluku Tengah dan di Seram Bagian Barat, jadi kita selidiki dulu, “ terang Kapolsek.
Sementara informasi yang berhasil dihimpun dari warga bahwa telah terjadi pengrusakan rumah warga di dua Dusun diduga dilakukan oknum warga dari Desa Asilulu terkait klaim warga antara Malteng dan SBB.
Atas insiden itu, Tokoh Pemuda Tansil, Deden Siolimbona kepada Saburomedia.com di kota Ambon, Rabu (18/03/2020) mengaku prihatin. Ia Meminta Polisi segera menangkap oknum-oknum yang melakukan tindakan diluar kewajaran itu. Ia juga mendesak Polda Maluku dan Gubernur agar turun langsung meninjau lokasi kejadian dan melakukan proses penanganan tuntas sebab kejadian semacam ini terus saja terjadi.
Menurutnya aksi pengrusakan dan pembakaran yang menimpa dua Dusun itu bukanlah kali pertama terjadi, pemicunya atas klaim wilayah terjadi sejak 2009 lalu hingga kini tak kunjung selesai, para pelaku juga tidak diproses sehingga aksi serupa kini terulang lagi. ini menandakan bahwa Pemerintah Provinsi Maluku gagal dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berpotensi melahirkan konflik horizontal ditengah-tengah masyarakat.
“ Saya minta para pelaku itu segera ditangkap dan diproses hukum biar ada efek jerah, “ pintanya dengan tegas.
Mantan Presma IAIN Ambon itu juga mendesak agar polemik tapal batas dua wilayah antara SBB-Malteng itu harus ada perhatian serius, sebab ketidakjelasan status warga antar dua wilayah itu kerap menjadi kisruh yang menyebabkan konflik horizontal dan warga selalu menjadi korbannya.
“ Sangat diharapkan Gubernur dan Kapolda segera mengambil langkah konkrit guna percepatan penyelesaian sengketa tapal batas Pemkab Malteng dengan Pemkab SBB di Semenanjung Tanjung Sial. Dan segera menangkap pelaku yang melakukan pengrusakan rumah warga dua Dusun, serta mengungkap tokoh intelektual dibalik aksi pengrusakan rumah warga di semenanjung Tanjung Sial, “ desaknya. (SM-1)