SABUROmedia, Ambon – Setelah publik medsos, giliran pejabat negara panik karena jumlah pejabat pemerintahan yang terkontaminasi Covid-19, meningkat cepat di 151 negara. Setelah Menteri Perdagangan Iran, dinyatakan sembuh, kini Menteri Perhubungan Indonesia, Mendagri Australia, Menkes Mental Inggris, dan Walikota Miami-AS, terinfeksi Corona. Situasi darurat global ini membuat Selandia Baru, Kolumbia, Philipina dan Spanyol terapkan Lockdown, warganya wajib mengkarantina dirinya selama 2 minggu dirumah dan AS melarang perjalanan ke 26 negara Eropa dan menutup akses WN Eropa memasuki AS

Badan Kesehahatan Dunia, WHO akhirnya mengumumkan bahwa Eropa telah menjadi pusat Pandemi Covid-19 terbesar, setelah RRC, setelah data total meninggal karena Covid-19 mencapai angka 5.831 orang, 156.438 orang terinfeksi, dan 75.799 orang sembuh. Dirjen WHO, Tedros Adhanom mendesak semua negara melakukan pendekatan komprehensif. Tidak mengujinya sendiri, tidak melacak kontak saja, bukan karantina saja, bukan menjauhkan saja. Tapi harus lebih banyak mendeteksi, melindungi dan mengobati pasien terinfeksi, untuk memutus rantai penularan, Jangan biarkan api ini membakar.

Dirjen WHO juga menyurati Presiden RI, untuk menetapkan status darurat nasional di Indonesia. Situasi darurat global dan perang melawan virus Covid-19, semakin gaduh dan menempatkan posisi pemerintah RRC terpojok, dituding sebagai sumber Pandemi Corona. Tidak terima, Jubir Kemmenlu RRC, Zhao Lijan, via Twitter, tanggal 12 Maret 2020, balik menyerang pemerintah AS sebagai dalang penyebar virus Corona lewat atlet militer AS yang ikut pertandingan olahraga militer di Wuhan, tahun 2019.

Dipublik nasional, perang melawan virus Corona, memicu opini pro- kontra kredibilitas data, kontroversi validitas data dan sumber informasi, versi Jubir satgas nasional Covid-19, dan versi Gubernur DKI, Jabar, Banten, Jateng, Bali, Sulut. Kalbar, Sullteng dan Dll, setelah diumum kan jumlah terinveksi 96 orang, wafat 5 orang dan 8 orang sembuh

.

Gubernur DKI Anis Baswedan, setiap hari mengeluarkan kebijakan responsif, seperti menutup fasilitas rekreasi yang dikelola pemda, meliburkan semua sekolah dan kursus selama 14 hari untuk pembatasan penyebaran virus Covid-19. Diikuti oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, meliburkan semua sekolah, dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, akan memeriksa kesehatan seluruh warganya. Memonitor kondisi kesadaran kewaspadaan nasional global, akibat teror virus Covid-19, dan potensi penerapan status darurat nasional dan implikasi ekonomi, politik, keamanan, pertahanan dan keumatan di Indonesia

atas kondisi diatas pimpinan organisasi BELA INDONESIA, Abdussalam Hehanussa menyampaikan sikap dalam rilisnya yang juga diterima Saburomedia.com, Senin (16/03/2020).

Turut berduka cita dan prihatin yang mendalam kepada semua WNI yang wafat dan terinfeksi virus Covid-19. Termasuk mendoakan kesembuhan seluruh pasien dan Menteri Perhubungan RI yang ikut terkontaminasi virus Covid-19. Berharap semoga belum ikut menginfeksi jajaran pejabat negara lainnya dan lingkungan ASN.

Menghawatirkan jaminan kesehatan di lingkungan kerja pejabat negara dan tokoh-tokoh publik nasional dan daerah, karena fenomena infeksi global Covid-19, telah menghancurkan sistem protokol perlindungan kesehatan global di seluruh dunia. Kesadaran pejabat untuk mengkarantina diri secara sukarela, diharapkan untuk segera dicontohkan di Indonesia.

Menyerukan kepada semua tokoh politik partai, kader partai, anggota legislatif, relawan timses dan calon-calon peserta Pilkada 2020, untuk mewaspadai gejala-gejala kontaminasi virus Covid-19 di posko kegiatan wilayah dapil. Dan ikut mengadvokasi jaminan kesehatan warga di basis-basis wilayah pemilihan, mengikuti strategi komprehensif WHO dan kebijakan nasional. (SM-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *