SABUROmedia, Namlea – Anggota DPR RI, Saadiah Uluputty tengah menjalani reses masa sidang kedua. Kali ini, agenda DPR RI untuk menyerap aspirasi masyarakat itu dikemas dalam suasana lebih santai.

Srikandi Maluku dari Fraksi PKS tersebut menerima sejumlah aspirasi masyarakat di Pantai Baikole, salah satu destinasi wisata yang ada di Desa Jikumerasa, Kabupaten Buru, Sabtu (14/03/2020).

Menurut Saadiah, masa reses harus dioptimalkan untuk menyerap masukan dari masyarakat. Masukan-masukan tersebut, lanjutnya, akan diperjuangkan di Pusat.

“Kami turun untuk menyerap aspirasi dari Bapak-Ibu. Sengaja kita buat lebih santai dan terpusat di Pantai Baikole agar bisa efektif. Aspirasi yang disampaikan akan menjadi bahan untuk kami sampaikan di Senayan,” kata Saadiah.

Saadiah juga menambahkan, salah satu kepentingan Maluku yang sedang diperjuangkan olehnya dan wakil-wakil Maluku di Senayan tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepulauan.

“Kesempatan ini saya juga minta didoakan. Kami sedang memperjuangkan RUU Kepulauan. Alhamdulillah RUU ini masuk dalam Program Legislasi Nasional tahun 2020,” tuturnya.

Oji Sahmony, salah satu warga dari Kecamatan Waiyapo mengeluhkan kondisi jalan rusak yang menjadi akses menuju Puskesmas Waikasa. Padahal, menurut dia, Puskesmas tersebut merupakan layanan kesehatan sentral yang digunakan oleh masyarakat di Kecamatan Waiyapo.

“Kasihan. Puskesmas Waikasa ini pusat layanan kesehatan masyarakat di Waiyapo. Sementara jalan masuk kesitu sekitar satu kilometer rusak parah. Saya membayangkan bagaimana susahnya kalau ada warga yang mau bersalin lalu lewat jalan itu. Bisa bersalin di tengah jalan,” endusnya.

Sementara itu, Mahfud, warga Kecamatan Batabual meminta perhatian terkait akses jalan menuju Batabual dan layanan telekomunikasi.

“Kami minta ibu juga bisa perjuangkan infrastuktur jalan dan jaringan telekimunikasi di Batabual,” harapnya.

Selain itu, Ahmad Paulain, salah satu guru meminta Uluputty mendorong pembangunan infrastruktur ibadah di sekolah-sekolah. Hal itu, kata Ahmad, menjadi penunjang moralitas siswa-siswi di sekolah.

“Saya minta ibu bisa dorong supaya ada perhatian terhadap pembangunan musolah, tempat wudhu dan MCK di sekolah-sekolah. Banyak yang sudah rusak, misalnya di SMP Sapana Jaya. Ini penting untuk diperhatikan karena keterseduaan sarana ibadah yang baik akan menunjang akhlak para siswa,” ulasnya.

Masyarakat yang hadir di salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Buru tersebut terlihat antusias mengikuti pertemuan itu. Beragam aspirasi dari masyarakat akan menjadi bahan perjuangan setelah kembali ke Jakarta untuk diperjuangkan di Senayan. (sm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *