Oleh: H. Imam Musonif Salim (Sekwil Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Propinsi Maluku)

SABUROmedia, Ambon – Kebijakan meliburkan sekolah dan kampus selama 14 hari harus ditempuh jika itu demi kesehatan dan keselamatan warga, apalagi bahaya virus corona faktanya telah memakan korban nyawa. Padahal ini baru dari satu jenis virus, bagaimana kalau dua tiga atau sepuluh jenis virus mewabah keseluruh dunia dalam waktu yang bersamaan, lalu apa kata dunia.

Dari peristiwa yang menakutkan ini kita sebagai manusia sudah seharusnya menyadari betapa kita itu mahluk yang lemah. Sehebat apapun yang dimiliki dan yang ditemukan oleh manusia tetaplah mempunyai celah kelemahan. Dunia kesehatan sedang membanggakan temuan ratusan atau bahkan ribuan jenis vaksin anti virus, tetapi dengan bertambahnya satu jenis virus saja semua langsung panik, kelimpungan dan plonga plongo tidak tahu mau bikin apa kecuali upaya antisipasi semampunya.

Lockdown atau isolasi adalah cara terbaik dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona. Lockdown merupakan tindakan darurat atau kondisi saat orang-orang untuk sementara waktu dicegah memasuki atau meninggalkan area atau bangunan yang telah ditentukan selama ancaman bahaya berlangsung.

Masalah penyebaran virus bukan baru kali ini saja terjadi, dari jaman dulu juga sudah ada dan yang terpenting dari itu adalah bagaimana sikap atau tindakan pencegahannya agar virus hilang atau terhenti penyebarannya. Nabi Muhammad SAW bersabda “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Bukhari).

Ada pertanyaan, untuk apa Tuhan menurunkan virus. Mungkin jawabannya adalah diciptakannya virus sebagai ujian, cobaan atau bahkan azab bagi manusia. Tergantung sebab peristiwa virus itu bermula. Kalau mulanya disebabkan karena perbuatan manusia, karena kerakusan manusia dalam mengisi perutnya hingga tak memperdulikan tatakrama hidup berdampingan dengan mahluk Tuhan lainnya, barangkali peristiwa datangnya virus corona adalah bentuk azab Tuhan, wallahu a’lam.

Alhamdulillah di Ambon dan daerah-daerah kawasan propinsi Maluku belum terkena dampaknya dan semoga tidak ada yang terjangkiti virus corona ini. Namun jika tidak hati-hati dan segera mengantisipasi maka tidak menutup kemungkinan serangan virus itu akan terjadi. Maka tindakan lockdown oleh pemerintah sudah seharusnya menjadi solusi, bukan sekedar meliburkan anak sekolah atau pegawai saja, apalagi hanya beretorika bahwa Maluku tidak akan berdampak corona karena suhu yang panas.

Sebaiknya pemerintah disemua jenjangnya membuat himbauan kepada masyarakat agar membiasakan hidup sehat dan menghindari traveling baik yang datang atau yang pergi dan juga kontak langsung antara satu dengan yang lain untuk menghindari penyebaran virus.

Biar bagaimanapun peristiwa ini sudah dan sedang terjadi. Oleh karena itu sebagai sesama ummat manusia mari kita bergandengtangan, oh maaf sementara tidak boleh bersentuhan, mari kita saling mengingatkan akan pentingnya menjaga kesehatan seperti rajin cuci tangan, menggunakan masker saat ditempat umum dan tentu yang lebih penting lagi berdoa kepada Allah, agar virus ini segera dilenyapkan dari muka bumi ini. Bukankah saya dan anda yakin dan percaya bahwa  tidak ada peristiwa atau musibah yang terjadi diatas muka bumi ini kecuali atas kehendakNya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *