Kolatlena, mengunjungi SMA Negeri 9 Seram Bagian Timur yang terletak di Desa Administratif Rumfakar, Kecamatan Kian Darat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Selasa (10/03/2020).

Kehadiran Kolatlena pada lokasi tersebut melihat secara langsung kondisi bangunan yang selama ini rusak namun masih tetap dijadikan tempat belajar untuk siswa dan siswi setempat.

SMA Negeri 9 SBT ini menampung 195 murid dan guru pengajar terdiri dari 9 orang PNS 5 orang kontrak Provinsi dan 2 orang tenaga honor.  Mnimnya alat kelengkapan pendidikan seperti kursi, meja, dan juga fasilitas penunjang lainya untuk menunjang kegiatan belajar mengajar siswa dan guru pada sekolah tersebut cukup memprihatinkan.

Kolatlena menjelaskan, kondisi bangunan SMA Negeri 9 memang dalam keadaan rusak berat,  “ Maka saya harapkan Pemerinta Daerah (Pemda) Provinsi Maluku melalui Dinas terkait, ager dengan segera melakukan perbaikan gedung sekolah, ” ujarnya kepada awak media usai memantau langsung kondisi sekolah.

Kolatlena yang juga mantan Anggota DPRD Kabupaten SBT satu perode itu megatakan, potret kondisi sekolah ini sudah menghiasi pemberitaan platform media social namun sampai saat ini belum ada perhatian serius dari pemeritah setempat. 

“ Jadi hari ini saya memanfaatkan waktu sebagai Anggota DPRD Dapil SBT. Saya dan beberapa rombongan l On The Spot langsung di SMA Negeri 9 Seram Bagian Timur, dan melihat langsung fakta-fakta kerusakan bangunan yang ada di SMA Negeri 9 Seram Bagian Timur, ” tutur Kolatlena.

Dijelaskan tingkat kerusakan pada bangunan sekolah cukup parah, ada juga rusak ringan sehingga dengan temuan fakta di lapangan secara langsung akan ditindak lanjuti dan di sampaikan kepada Pimpinan dan seluruh Anggota DPRD Provinsi terutama Komisi IV yang membidangi pedidikan dan meminta Pemerintah Provinsi untuk dapat mengangarkan rehabilitasi pembangunan gedung di tahun 2021.

“ Karena yang kita lihat saat ini cukup miris dimana di tengah-tengah pemerintah lagi gencar untuk membangun dan memajukan pendidikan di Indonesia khususnya Maluku ada kondisi yang kita temui seperti saat ini, ada gedung yang rusaak berat seperti di biarkan bertahun-tahun,” ungkap Kolatlena.

Menurut Politisi Partai Gerindra asal SBT tersebut, Hal ini merupakan kontra produktif dengan semangat Pemerintah untuk membenahi pendidikan di Provinsi Maluku.

“ Sebagai wakil rakyat kita minta kepada Pemda Provinsi Maluku untuk menyikapi persoalan ini secara serius,” harap kolatlena.

Dikatakanya, untuk pendidikan yang ada di Kabupaten SBT yang di dalamnya SMA Negeri 9 merupakan salah satu dari sekian banyak masalah yang ada di Kabupaten SBT dalam masalah pendidikan yang informasinya sudah menjadi tranding topic di Maluku.

“ Saya kira SMA Negeri 9 menjadi pintu masuk buat pemerintah untuk juga dapat melihat sekolah-sekolah lain di seluruh Provinsi Maluku dan khususnya Kabupaten SBT yang juga mengalami masalah yang sama, karena ini fakta ril sehingga saya hadir di lapangan tanpa ada rekayasa dan ini kita berharap agar pemerintah provinsi dapat merespon ini dengan secepatnya, “ pintanya.

Selain kunjungan di SMA Negeri 9, Kolatlena akan melakukan kunjungan di Kecamatan Teor dalam rangka agenda peresmian gereja dan melihat kondisi lain yang terjadi di daerah kepulauan yang ada di Kabupaten SBT.

Sementara itu, ditempat yang sama Ketua Komite SMA Negeri 9 Seram Bagian Timur,  Yakin Tokamadoran, kepada awak media mengatakan, dengan adanya kunjungan anggota komisi 1 DPRD provinsi  ini, semoga dapat membawa perubahan pada sekolah tersebut.

“kami sangat berharap uluran tanggan dari pemerintah Provinsi Maluku, semoga 2021 kami sudah mendapat bantuan perbaikan gedung dan memperoleh fasilitas penunjang lainnya”, harapnya

Tokamadoran mengungkapkan kerusakan pada beberapa gedung sekolah tersebut sangat menganggu aktivitas belajar siswa,  pasalanya apabila musim hujan beberapa ruang kelas sudah tidak dapat digunakan.

Dikatakanya, dalam beberapa tahun ini,  mereka meminjam gedung beserta fasilitas penunjang lainnya di SD Negeri Kian Darat untuk menggelar ujian sekolah dan ujian Nasional,  bahkan ada beberapa laptop dan komputer warga yang juga digunakan.”ujar Tokomadoran (Kis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *