SABUROmedia, Ambon – Melihat kompleksitas permasalahan kependudukan yang ada, seluruh penduduk Indonesia diharuskan memiliki wawasan kependudukan yang memadai termasuk penduduk usia milenial.

Hal ini disampaikan Deputi bidang pelatihan,  penelitian, dan pengembangan BKKBN Pusat bapak Prof. Dr. drh. Muhamad Rizal Martua Damamanik,M.RepSc,PhD saat diwawancara Saburomedia.com, di Ambon, Kamis (05/03/2020).

Menurutnya, Dengan wawasan kependudukan yang memadai maka seluruh penduduk akan meyakini bahwa kelahiran/fertilitas, kematian/ mortalitas dan migrasi harus dipertimbangkan dengan seksama melalui penalaran akal dan hati nurani agar dapat memberi makna yang berguna bagi kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Atas dasar itulah maka penduduk usia milenial termasuk siswa di sekolah perlu disadarkan akan besarnya dampak permasalahan kependudukan terhadap seluruh aspek kehidupan apabila tidak segera diatasi. Para remaja dan siswa diharapkan dapat berperan dalam pengendalian jumlah penduduk ini melalui upaya Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dengan menikah minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.

Tidak melakukan pergaulan bebas yang dapat meningkatkan kasus kehamilan yang tidak diinginkan dan persalinan remaja serta tidak terjebak dalam penyalagunaan napza yang dapat menurunkan kualitas bahkan merusak generasi masa depan bangsa.

Untuk mencapai kesadaran tersebut, maka Pendidikan Kependudukan sangat diperlukan bagi remaja baik yang masih sekolah maupun yang sudah lulus sekolah.

Lanutnya juga Di sekolah, pendidikan kependudukan umumnya diintegrasikan dalam mata pelajaran yang diberikan pada siswa di sekolah, baik SD, SLTP maupun SLTA. Sementara di masyarakat, pendidikan kependudukan diberikan melalui pertemuan penyuluhan, diskusi, penyebaran leaflet, pemutaran film dan sebagainya. 

Kalau kita berbicara masalah pendidikan, filosofinya adalah bagaimana kita merubah mindset dan pola pikir seseorang yang berlanjut pada perubahan sikap dan tingkah laku. Dengan demikian, Pendidikan Kependudukan merupakan pendidikan yang bertujuan untuk menggugah kesadaran dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat (termasuk siswa di sekolah) terhadap masalah kependudukan dan dampaknya, serta upaya yang harus dilakukan agar taraf hidupnya naik serta berperilaku hidup yang berwawasan kependudukan.

Lanjut, kegiatan ini juga dihadiri sebanyak 17 komunitas, dan ia mengapresiasi kehadiran KNPI kota Ambon dan DPC Granat kota Ambon yang juga ikut mensukseskan kegiatan.

“ Apalagi Hadirnya KNPI Kota Ambon merupakan sebuah apresiasi besar baginya, beliau berharap KNPI merupakan motor penggerak yang akan bersinergi dengan BKKBN Provinsi Maluku untuk selalu bekerja sama dalam menjalankan program-program BKKBN dalam mewujudkan keluarga yang mandiri, “ jelasnya.

Ikut hadir dalam kegiatan DPD KNPI Kota Ambon diwakili Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana & Kepanduan, Hasbi C. Sanaky., S.Kep, dan DPC Granat Kota Ambon Erold Berhard. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *