SABUROmedi, Jakarta – Generasi milenial kini menjadi perbincangan yang hangat di sektor manapun. Mulai dari keuangan, wisata, makanan sampai perumahan berebut untuk mendapatkan perhatian mereka.

Hal ini karena generasi milenial memiliki kelompok yang sangat besar dan menjadi target pasar potensial untuk sejumlah sektor. Generasi milenial disebut sebagai generasi yang hanya mementingkan pengalaman dibandingkan aset dan hanya senang menghabiskan uang.

Tapi ke depan mau tidak mau, generasi milenial harus memiliki simpanan yang disisihkan dari sekarang. Kira-kira milenial cocok pada investasi seperti apa?

Peneliti INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan generasi milenial saat ini lebih cocok untuk berinvestasi dibandingkan menabung. Hal ini karena investasi memiliki keuntungan yang lebih baik dibandingkan sekadar menabung di bank.

“Kalau dilihat dari imbal hasil menabung bunganya hanya 5% per tahun, belum lagi dikurangi inflasi 3,2%. Ini artinya rata-rata hanya dapat keuntungan 1,8%,” kata Bhima saat dihubungi detikcom, Sabtu (5/10/2019).

Dia menyampaikan, sedangkan untuk investasi, bisa di surat utang pemerintah misalnya. Generasi milenial bisa mendapatkan imbal hasil mulai dari 6-7%. Kemudian saham, jika sedang kondusif keuntungan bisa mencapai 8%. Ini bisa lebih menguntungkan, menurut Bhima.

Kemudian, alternatif lain adalah investasi di emas batangan yang saat ini harganya makin kinclong.

“Dalam setahun emas itu naik di atas 25%. Emas batangan adalah aset likuid, kalau butuh mendadak untuk jalan-jalan atau memenuhi kebutuhan tinggal dijual atau digadaikan,” ujar Bhima.

Saat ini memang banyak produk investasi yang menyasar generasi milenial sebagai pembelinya. Mulai dari saving bonds ritel (SBR), obligasi ritel negara (SBR) sampai dengan investasi emas yang bisa dicicil dengan harga yang terjangkau. (kil/eds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *