SABUROmedia, Ambon – Gubernur Maluku, Murad Ismail diduga telah melakukan pelecehan terhadap kaum perempuan khususnya kaum ibu. Hal ini terjadi buntut dari tak terimanya diberitakan soal anggaran APBD 5, 1 Miliar yang diperuntukan pembangunan rumah pribadinya.
Kalimat makianpun terlontar dari mulut gubernur di hadapan sejumlah pimpinan OPD dan para jurnalis di kantor gubernur Maluku (21/12/20).
” Ada lagi beritanya, gubernur bangun rumah pribadi dengan APBD, Rp. 5,1 M, C*uki mai, sapa yang bilang. Saya punya rumah itu ada sebelum saya jadi gubernur. Cuma bikin tembok dan paving blok sadiki itu masa, Rp. 5,1 M. dia pung mai pung lubang P*KI, ” ucap Gubernur dengan jelas hingga rekamannya sudah tersebar luas di publik.
Menyikapi Makian Murad Ismail, Ketua AMPERA-MALUKU angkat bicara, selaku anak muda Maluku sangat menyesali makian yang dilontarkan oleh Murad Ismail apalagi ini adalah hari ibu, hari dimana merupakan salah satu hari besar nasional.
” Bagi saya itu adalah pelecehan terhadap kaum perempuan, dan tidak pantas di lontarkan oleh seorang gubernur Maluku apalagi dihadapan Publik, ” ujarnya.
Menurutnya, kalau sudah tidak paham mekanisme, dan tidak bisa menjaga sikap dan perkataannya sebagai gubernur lebih baik mundur, jangan jadi gubernur yang tidak beradab, yang melontarkan kata makian kepada perempuan seenaknya, apalagi di hari ibu.
Dikatakan selaku pemimpin harus menjaga perkataannya karena pemimpin adalah contoh bagi rakyat yang di pimpinnya, di penghujung tahun ini, rakyat Maluku oleh gubernur telah melukai hati mereka dengan kata-kata cacian yang tak sepantasnya di lakukan oleh gubernur maluku.
” Kami mendesak gubernur untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Maluku terkait cacianya, ” pintanya. (SM)