SABUROmedia, Ambon – Tipelogi kepemimpinan Gubernur Maluku Murad ismail over power full, karena didalam dirinyan Ada banyak kapasitas yg includ didalam dirinya yaitu, sebagai orang Ambon karena lahir dan besar diwaehaong, sebagai Mantan Wakapolda, Sebastian mantan Kapolda Maluku, Sebastian mantan Kakor Brimob, sebagai Gubernur Maluku dan terakhir sebagai ketua PDIP Maluku yg merupakan partai yang berkuasa.

Semua kapasitas ini telah melahirkan apa yang disebut pemimpin yang Over Power full. Tipe Kepemimpinan inilah yg akan melahirkan pemimpin yang otiriter. Kepemimpinan yang otoriter inilah bisa membunuh demokrasi dan proses demokratisasi. Gejala ini sangat menguat karena secara faktual Kira menyaksikan diruang publik tidak ada kritisisme media masa lokal dan kontrol dari masyarakat sipil terhadap jalannya pemerintahan dibawah kepemimpinan Gubernur Maluku Murad Ismail.

Implikasi dari praktek kepemimpinan yang otoriter ini biasa kepentingan publik dirugikan karena ruang kritisisme publik dimatikan. Dan tentunya yang diuntungkan adalah kelompok golongan yang melitari pemimpin otiriter tersebut. Karena sudah waktunya kita mengingatkan Gubernur Maluku Murad Ismail mengevaluasi gaya kepemimpinannya untuk memberikan ruang yang besar bagi munculnya partisipaai Publik guna memacu kemajuan pembangunan yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Maluku. Tidak Ada kata terlambat membuka diri mendengar masukan dari berbagai pihak dimaluku demi Maluku Smart. Semoga Gubernur Maluku Murad Ismael bisa membuka diri.(**)

Oleh: Mahmud Rengifurwarin., SE/Ketua Presidium Forum Penyelamat Maluku (FPM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *