SABUROmedia, Ambon – Simposium Pemindahan Ibukota provinsi Maluku memasuki 202 hari semenjak di laksanakan Independent Publik Watch tepat di ruang paripurna DPRD Maluku Tengah. Masohi 03/8/2020.
Simposium dengan tema besar Pemindahan Ibukota Ikhtiar Pemerataan pembangunan di Maluku, adalah bagian tak terpisahkan dari Visi-Misi Pasangan Baleho, Murad-Orno.
Direktur Independent Publik Watch (IPW) Sawal menjelaskan kepada media” 202 hari kerja Gubernur kami tidak melihat ada yang membebani gubernur bahkan gubernur dalam kondisi tanpa beban sama sekali. Gubernur kelihatan ‘Nanang wae” mestinya sikap seperti ini tidak baik di pertontonkan sangat di larang dalam nilai demokrasi kita”.
Pemindahan Ibu Kota ke Makariki, Seram dan percepatan pembangunan Perkantoran provinsi adalah redaksi janji politik yang sampai oras ini terpampang di kalender 2018 kita bisa temukan di rumah-rumah orang seram.
Lanjut Wal, 27 Juni 2018 warga seram memilih Murad -Orno bukan tanpa alasan ada perjanjian disitu tidak lain karena pak Albert Karel Ralahalu mantan Gubernur Maluku berjanji di depan orang seram kalau pak murad-orno ini seng mungkin ingkar janji.
Dari 11 Kabupaten Kota di Maluku hanya warga kabupaten Maluku Tengah yang respon dan sayang terhadap pak Gubernur kami mengingatkan berkali-kali untuk setiap Visi-Misi Baleho perlu untuk di evaluasi, 15 yang lain belum di evaluasi masih banyak tanggung jawab perlu untuk di lunasi dan sebagai orang muda kami masih percaya Sang Jendral adalah jendral kunci Wal. (SM)