SABUROmedia, Ambon – Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku Tengah (Malteng) lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malteng diminta untuk segera merealisasikan dana bantuan yang diperuntukan untuk membangun dan merehap rumah warga yang kena dampak gempa 26 september 2019 lalu.
Pasalnya, hingga saat ini masyarakat masih tetap memilih bertahan di Kamp pengungsian dan enggan untuk meninggalkan tenda-tenda pengungsian disebabkan kerusakan rumah mereka yang terjadi akibat gempa itu.
Kondisi ini juga diperparah dengan kerap terjadinya gempa susulan akhir-akhir ini yang dikwatirkan kerusakan rumah kategori sedang dan ringan bisa semakin parah.
“ Ada rumah yang cuma retak-retak kecil menjadi besar karna gempa susulan tersebut dan ini yang membuat masyarakat enggan kembali ke rumah sebelum diperbaiki karena ketakutan,”demikian disampaikan salah satu warga korban gempa, Guntur G. Rehalat kepada Saburomedia.com Rabu (22/07/2020).
Kata Guntur kondisi yang paling parah dari dampak gempa dirasakan warga di negeri Liang Kecamatan Salahutu, Malteng. Pemda Malteng baru menyalurkan dana pembersihan yang berpariasi antara rusak ringan, sedang dan berat.
“ Kondisi ini tambah diperparah lagi saat musim hujan yang kini sedang melanda wilayah pulau Ambon akhir-akhir ini, hal ini sangat meresahkan bagi warga yang masih mendiami tenda-tenda pengungsian,”terang Guntur.
Lanjutnya, persoalan yang sedang dihadapi masyarakat ini harus secepatnya direspon oleh Pemda Malteng. Sehingga masyarakat tidak menganggap pemerintah tidak serius dan terkesan lambat dan mengabaikan hak-hak masyarakat tersebut.(SM)