SABUROmedia, Ambon – Kesenjangan informasi di masyarakat masih sangat besar dirasakan terutama jika dibandingkan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaaan. Hal ini tidak terlepas dari masih minimnya akses untuk pemerataan informasi, hal yang paling dirasakan adalah posisi geografi Indonesia yang berbukit, serta masih rendahnya sebagian masyarakat dalam hal pendidikan terutama dalam pengetahuan di bidang teknologi.
Negara memiliki kewajiban untuk meratakan infrastruktur komunikasi dan teknologi di Indonesia sesuai dengan UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Pasal 2); Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 32/PER/M. Kominfo/10/2008 tentang Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi (Pasal 1, Pasal 2, Pasal 4, Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8); dan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010.
Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) adalah program Pemerintah yang dilaksanakan oleh Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informasi (BP3TI) Ditjen Penyelenggara Pos dan Kementrian Komunikasi dan Informatika. Program tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, mempercepat pemerataan akses telekomunikasi dan informasi untuk daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan tidak layak secara ekonomi dan melayani masyarakat umum yang berada di daerah-daerah kecamatan yang belum terjangkau oleh fasilitas internet. Program MPLIK secara tidak langsung mendukung keberhasilan dalam penerapan E-Government.
Masalah telekomunikasi merupakan hal yang paling serius yang harus di atasi perhatikan oleh pemerintah daerah dimana beberapa kasus terjadi kabupaten seram bagian barat,provinsi Maluku minim akses jaringan telekomunikasi yang menjadi unsur penting dalam pembangunan SDM Dan SDA.
Di akhir-akhir ini kita semua di hadapi oleh masalah COVID-19 yang merembes terhadap ekonomi masyarakat dan juga sistem pendidikan dalam hal ini belajar mengajar. Kasus yang terjadi di desa Kaibobo, kabupaten SBB,Provinsi Maluku di tengah Pendemi COVID-19 siswa sekolah dasar (SD) bahkan siswa sekolah menengah pertama (SMP) harus dengan susah payah berjuang naik ke pegunungan sekalipun di terpa hujan maupun panas hanya dengan satu tujuan mendapat akses internet, Pemda kabupaten SBB harus priotaskan jaringan telekomunikasi agar tujuan yang di cita-citakan bangsa akan tercapai yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa di tengah Pendemi COVID-19 ini.(**)
Penulis: Mario Kakisina