SABUROmedia, Ambon – Megusung tagline, ” Dengan Semangat Pattimura Kita Tetap Produktif Meski Tado di Rumah di Tengah Pendemi Covid-19 “, Ibu Widya Murad Ismail selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Maluku melaksanakan Press Conference via aplikasi ZOOM Meeting pada hari Jumat pagi ini, (15/05/2020). Kegiatan ini diikuti beberapa teman media, OPD Provisni Maluku, NGO dan beberapa tokoh masyarakat Maluku. Melalui momentum Hari Pattimura, 15 Mei hari ini, beliau sebagai Ketua Dekranasda Provinsi Maluku, sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, meluncurkan dua Program Dekranasda Maluku yakni Pertama, Kompetisi MI (Membangun negerI), dan Kedua, Walang UMKM atau WM Centre. Dengan semangat Pattimura, saya mengajak kita semua untuk tetap produktif di tengah pendemi Covid-19, ajak beliau. Hal ini juga sebagai bentuk perhatian dan kepeduliaan beliau terhadap perkembangan UMKM Khas Maluku, seperti Batik Tanimbar, Pangan dan Kerajinan Lokal Maluku yang hingga saat ini belum maksimal dikembangkan.

Melalui Zoom ini, Ibu Widya menjelaskan bahwa : Kompetisi MI atau “Membangun negerI” bertujuan untuk mengajak masyarakat, terkhususnya generasi muda Maluku untuk tetap produktif walau dalam kondisi “Tado di Rumah”. Kompetisi MI juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan dukungan masyarakat, khususnya generasi muda Maluku untuk bisa bekerjasama dengan pemerintah dalam membangun Negeri melalui ide-ide kreatif dan inovatif. Sehingga apabila ada generasi muda yang selama ini selalu mengkritik pemerintah, pada kesempatan ini kita memberi mereka challenge (tantangan), untuk ikut memberikan pikiran-pikiran kreatif, inovatif dan konstruktif kepada Pemerintah.

Beliau menambahkan, bentuk kegiatan ini adalah kompetisi menulis karya ilmiah yakni dalam bentuk kelompok maksimal lima orang. Mereka nantinya memilih salah satu Desa/Negeri di wilayah Provinsi Maluku, dengan potensi unggulan yang dimilikinya untuk dijadikan objek penulisan karya ilmiah ini. Tulisannya harus komprehensif dan mengarah pada pengembangan Desa/Negeri tersebut, dengan memaksimalkan potensi lokal yang dimiliki. Tulisan komprehensif ini akan menjadi semacam Proposal untuk pengembangan Desa/Negeri itu, dimana implementasi program “Membangun negerI” ini akan dilaksanakan setelah masa pendemi Covid-19 berakhir. Kelompok yang memenangkan Kompetisi MI juga akan dilibatkan dalam program ‘Membangun negerI” ini. Peserta Kompetisi MI merupakan lulusan SMA/SMK/sederajat dan lulusan Universitas/Perguruan Tinggi di Maluku. Pendaftaran menjadi peserta Kompetisi MI dimulai hari ini, terhitung tanggal 15 Mei 2020 sampai tanggal 15 Juni 2020. Selanjutnya para pendaftar akan dihubungi panitia untuk dilakukan techincal meeting via zoom untuk menyampaikan petunjuk teknis kompetisi. Kompetisi MI memperebutkan total hadiah Rp10 juta dan hadiah menarik lainnya. Penilaian dilakukan oleh lima Dewan Juri dari Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGPP) Provinsi Maluku, dan unsur penyelenggara. Pemenang akan diumumkan saat HUT Provinsi Maluku, 19 Agustus 2020 nantinya.

Ibu Widya juga menyampaikan bahwa Walang UMKM atau WM Centre adalah program Dekranasda Maluku dalam memfasilitasi penyediaan “Market Place” berbasis teknologi yang sederhana untuk produk UMKM lokal, yang bisa diakses melalui Website maupun aplikasi android yang didownload di Play Store atau di App Store. Market place ini untuk membantu pelaku UMKM menjangkau pasar atau konsumen, tidak sebatas di wilayah Maluku, tapi juga di luar Maluku. Jadi, market place ini semacam bisnis start-up yang sudah ada di Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan sebagianya, namun ini lebih dikhususkan pada produk-produk UMKM dari Maluku. Trend masyarakat kita dalam pola konsumsi saat ini sudah mulai bergeser. Bila tadinya transaksi jual-beli hanya terjadi bila pembeli bertemu penjual secara off-line (bertemu langsung), saat ini penjualan on-line sudah menjadi salah satu pilihan. Apalagi di masa pendemi Covid-19 saat ini. Untuk itu, Dekranasda Maluku akan menyediakan “Toko Online” kepada para pelaku UMKM kita melalui program WM Centre. Aplikasi WM Centre nantinya akan mempertemukan para pelaku UMKM dengan calon pembeli, yang dapat memilih sendiri produk UMKM sesuai selera yang diinginkan. WM Centre yang berkantor di Gedung Derkranasda Maluku, Jalan Rijali, Belakang Soya, Ambon, juga akan melakukan capacity building (penguatan kapasitas) UMKM, bersinergi dengan OPD terkait dan stakeholder lainnya, tambahnya.

WM Centre akan membantu UMKM untuk akses keuangan ke perbankan juga, dimana UMKM itu visible tapi tidak bankable. Misalnya untuk memperoleh fasilitas KUR (kredit usaha rakyat). WM Centre juga dapat menjadi fasilitator pembentukan badan usaha UMKM dalam bentuk koperasi atau lembaga keuangan mikro (LKM). Produk UMKM yang masuk market place WM Centre, antara lain kerajinan tangan, kuliner (makanan dan minuman), kain tenun, aksesoris, serta produk cinderamata khas Maluku lainnya. WM Centre akan melakukan verifikasi dan mengecek rumah produksi dari produk-produk UMKM itu terlebih dahulu, untuk menilai kualitas produk serta kontinyuitas produksi. Program WM Centre ini berangkat dari pengalaman pribadi saya selaku Ketua Dekranasda Maluku, dalam mendampingi dan membina para pelaku Tenun Tanimbar. Para penenun yang berada di Kota Ambon selama ini sudah saya bina, memberikan mereka bahan baku benang, mengajak mereka berinovasi menenun dengan pola dua benang, dan hasilnya sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya. Mereka tidak lagi menunggu datang pembeli, atau meminta uang panjar, sekadar untuk membeli bahan baku benang dan tinta. Semuanya sudah saya siapkan, termasuk membeli hasil tenun mereka nantinya, tutup beliau dari pemaparan singkat mengawali Zoom Meeting ini.

Dalam session tanya jawab, yang di hots Stella Matitaputty, ada masukan dari Mentari Astried Mahakena dari NGO Indonesia, menyambut baik niat baik Ibu Widya ini, beliau mengharapkan juga kedepan diikuti dengan rekrutmen SDM Fasilitator pendampingan UMKM di setiap daerah nantinya, sehingga parameter untuk kita kita evaluasi untuk perbaikan program ini bisa dilakukan, khususnya dalam mengukur daya tahan UMKM. Hal ini perlu kita lakukan, sehingga UMKM yang selama ini didampingi bisa mandiri, jangan hanya mengharapkan bantuan Pemerintah saja, tuturnya.

Sedangkan Bapak Elvis Pattiselano, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Maluku, sebagai Ketua Harian Dekranasda Maluku,  menyampaikan luar biasa beberapa langkah terobosan yang telah dilakukan Ibu Widya 1 tahun ini, sehingga kita berharap hal ini dapat diikuti oleh Dekranasda Kab/ Kota Se-Maluku nantinya. Kita sudah bekerjasama dengan 14 Hotel di Kota Ambon untuk Outlet Dekranasda, yang menampung berbagar kerajinan UMKM di Maluku, dan hal ini luar biasa, barang – barang dari Pelaku Usaha UMKM tidak menunggu terjual dahulu baru dapat uangnya, tapi Ibu Widya langsung membayar didepan, terang beliau. Kedepan seiring membaiknya nanti kondisi Pariwisata kita, kita akan terus menambah kerjasama kita dengan Hotel maupun Pusat oleh – oleh, terangnya Bapak Elvis.

Sedangkan Bapak Semuel Samson, memberikan apresiasi yang luar biasa atas ide ini, ditengah Covid ini, mari kita keluarkan energi positif kita, untuk saling support, saling berinisiatif untuk membangun Maluku. Kita sambut baik ajakan Ibu Widya, dan mari kita dukung bersama, ajak beliau. Beliau berharap Pemerintah dapat menjadi sumbu utama, dengan menggerakkan mesin birokrasi, dan mendorong one product one village dalam menggenjot produk lokal menjadi produk nasional. Kita juga tidak boleh lupa, bahwa Maluku memiliki Sekolah Modern pertama yang dibangun Belanda saat itu, namun kita hari ini masih jauh dari budaya literasi, untuk itu Pemuda – Pemuda Maluku kedepan harus kembali membudayakan baca tulis dalam rangka mengejar ketertinggalan kita, harapnya. Di akhir diskusi ini, Ibu Widya mohon dukungan semua pihak, dan dia berjanji akan mengajak semua pihak untuk bersama – sama menyukseskan program ini, dan kedepan Lantai 2 Gedung Dekranasda Maluku akan berfungsi sebagai UM Center, yang didukung teknologi digital, yang akan membantu setiap UMKM memasarkan produknya, tutupnya. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *