Assalamu Alaikum wr.wb
Salam Persaudaraan..!!
Hidup Buruh yang melawan..!!
SABUROmedia, – Keprihatinan Menyelimuti Nasib Kaum Buruh Dan Bangsa Indonesia, Saudara-saudaraku sekalian kaum buruh Indonesia dalam perayaan hari buruh internasional 1 Mei 2020 kali ini, kita sungguh prihatin dengan kondisi-kondisi kaum pekrja/buruh alami ditengah pandemic wabah Covid 19 yang menyerang diseluruh dunia. Serangan ini tidak luput menyerang nasib hidup kaum buruh yang menafkahi keluarganya ditengah wabah Covid 19 ternyata masih harus berhadapan dengan wabah virus PHK Massal, dirumahkan dan RUU Omnibuslaw yang jelas-jelas akan mematikan gerakan buruh secara Ekonomi, Politik dan Sosial.
Wabah Virus Covid 19, Virus PHK Massal, Virus dirumahkan dan Virus RUU Omnibuslaw tersebut, berikut dengan segala akibat yang ditimbulkannya kelak. Harusnya menjadi pembelajaran kita bersama untuk dapat memupuk kesadaran dan solidaritas kita bersama bahwa faktanya kaum pemodal tidak pernah mau peduli dengan nasib kesejahteraan kita kaum pekerja/buruh di Indonesia dalam kondisi dan situasi apapun.
Kita hanya diberikan sedikit upah untuk dapat bertahan hidup dan kemudian kembali kerja – kerja dan kerja demi meningkatkan produktifitas yang berkorelasi semakin tebalnya kocek kaum pemodal. Sudah menjadi tabiat asli kaum pemodal serakah hanya menggerogoti semua sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk mengeyangkan perut-perut, nafsu-nafsu mereka dan koleganya saja, emang dari sononya sudah rakus bin maruk para pemodal yang bermazhab sistem ekonomi Liberalis – Kapitalis itu.
Allah sudah memperingatkan kita semua dalam Surah Al Jasiyah ayat 23 : Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
Dalam situasi dan kondisi yang semakin tertekan dari segala arah, seharusnya kita mulai menumbuh kembangkan konsep Pemahaman/persepsi, kesadaran dan pentaatan kita dalam membangun kekuatan gerakan kaum buruh Indonesia melalui Jalur Ekonomi dan Politik yang bersumber dari kekuatan massa dengan pola kemandirian dari kaum buruh/pekerja itu sendiri.
Harus diakui memang penuh tantangan dengan dinamika dan dialektika yang siap menghadang namun jangan menyurutkan langkah kita menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Sejak dari dulu kondisi ini memang tidak pernah tuntas karena ketinggian ego dan nafsu kita sesame organisasi serikat pekerja sehingga yang tercipta hanya kelompok-kelompok kecil yang menghasilkan kekuatan bersifat parsial yang tidak terlalu memberikan efek terhadap hegemoni Penguasa dan kaum pemodal, yang hari ini terbukti mereka telah menguasai semua sendi-sendi perekonomian, Politik dan sosial di negeri kita yang tercinta ini.
Menyadari kekurangan kaum buruh hari ini yang seharusnya mengedepankan Objektifitas, Sistematis dan Toleran sehingga lahirlah konsep tahu diri dan sadar diri, sehingga terciptalah gagasan yang jujur, benar dan adil dalam perlawanan dan perjuangannya membela hak-hak anggotanya baik itu Hak Hukum, Hak Politik dan Hak Ekonomi dalam menuju kejahteraan bersama sehingga mampu menciptakan negeri yang adil dan makmur di bawah Ridho Allah SWT.
Kita semua mengetahui bahwa kaum pekerja memiliki kekuatan massa yang luar biasa jika ditata dengan baik dan benar. Dengan membangun kekuatan ekonomi, politik dan sosial secara mandiri yang merupakan sebuah gerakan yang dibuat dari buruh untuk buruh Indonesia sendiri secara mandiri sehingga dapat melakukan terobosan dalam menyelesaikan banyak permasalahan ketenagakerjaan yang semakin hari terus bertambah berat dan sangat berat situasi yang akan kita hadapi kedepan, dengan memahami situasi Nasional hari ini.
Lemahnya keberpihakan Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif kepada rakyat dalam penyelesaian permasalahan ketenagakerjaan seperti PHK Massal, Upah Murah, Status Hubungan Kerja, Keselamatan Kerja, Jaminan Sosial, Jaminan Kesehatan, Diskriminasi, Persekusi dan Kriminalisasi menambah panjang daftar penderitaan Rakyat, belum lagi persoalan ekonomi, kesehatan dan pendidikan yang dialami rakyat dengan Mahalnya harga sembako, harga BBM/LPG apadahal harga minyak mentah dunia sedang jatuh bebas dipasaran dunia internasional, harga listrik mahal, Biaya sekolah mahal, biaya pengobatan mahal, Biaya obat mahal semuanya serba mahal, yang murah hanya Upah Kaum Pekerja/Buruh Indonesia.
Kebijakan ekonomi Negara hari ini yang sangat memberikan service plus-plus kepada Investor Asing, disisi lain menurunnya daya beli masyarakat dan meningkatnya jumlah pengangguran akibat PHK Massal, PSBB Covid 19.
Adapun lapangan kerja yang tercipta dari investor asing ternyata sebagian besar hanya dinikmati Tenaga Kerja Asing dengan perbandingan upah 3 – 4 kali lebih besar dari TKI, kemudian TKA tersebut masuk ke Indonesia nyaris tanpa hambatan karena didukung regulasi dan kebijakan Negara dengan alasan alih teknologi dan Indonesia butuh investasi ditengah mewabahnya Covid 19, sementara Penanganan Negara terhadap korban Bencana Non Alam Covid 19 penuh dengan sandiwara KKN dalam Program Pra Kerja, ditambah lagi semrawutnya penyaluran bantuan kepada rakyat yang membutuhkan, disisi lain Menteri Tenaga Kerja hanya bisa menghimbau tanpa mengambil tindakan tegas yang semakin memperparah kondisi kaum Pekerja/Buruh hari ini.
Adapun hiburan kecil kaum kusam sekilas info adalah penundaan pembahasan RUU Omnibuslaw yang jika situasi sudah kondusif akan menjadi bahan pertempuran baru bagi Serikat Pekerja/Serikat Buruh se Indonesia, Mayday 2020 sungguh Ironis dan sangat menyedihkan nasib menjadi Pekerja Pribumi di Indonesia sebagai Pemilik negeri ini dibuat secara sistematis, terstruktur dan massif menjadi jongos di Negeri Sendiri oleh ulah sekelompok Kaum Pemodal dan antek-anteknya.
Itulah fakta yang kita hadapi hari ini saudara-saudaraku sebangsa setanah air, Kita harus bangkit dari keterpurukan saat ini saudara-saudaraku, Kaum buruh harus mulai bangkit dan bergerak membangun kekuatan Ekonomi dan Politik secara mandiri untuk melawan hegemoni kekuasaan yang hanya membela kepentingan kaum pemodal dan penguasa beserta antek-anteknya, sementara kaum pekerja dan rakyat Indonesia makin terpinggirkan oleh system yang berlaku hari ini, Demokrasi Pancasila telah gagal menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang terjadi adalah sebaliknya ketidakadilan dan penindasan yang terjadi terus-menerus nyaris tanpa henti kepada Kaum Pekerja/Buruh diseluruh wilayah Indonesia.
Maka dari itu melalui momentum Hari Buruh sedunia 1 Mei 2020 DEWAN PENGURUS PUSAT PERSAUDARAAN PEKERJA MUSLIM INDONESIA (DPP PPMI) Periode 2017 – 2022 M menyerukan kepada Kaum Pekerja/Buruh Se Indonesia :
1. Tingkatkan Ketaqwaan kita Kepada Allah SWT dan Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW untuk menjaga Giroh perjuangan serta meningkatkan moralitas kita melawan Penindasan yang terjadi kepada kaum Pekerja/Buruh hari ini.
2. Menolak RUU Omnibuslaw Menjadi UU
3. Menolak PHK Massal dengan alasan Bencana Covid 19
4. Lakukan Kegiatan Kemanusiaan dalam bentuk apapun yang bertujuan membantu rakyat Indonesia dalam menghadapi Wabah Covid 19.
5. Membangun Persatuan dan Kesatuan dalam gerakan perjuangan Serikat Pekerja, Ormas, LSM, Mahasiswa dan Lembaga-lembaga lainnya yang pro rakyat.
6. Membangun kesadaran ekonomi dan politik kaum pekerja secara mandiri demi kepentingan seluruh Rakyat Indonesia.
7. Perkuat kemampuan Advokasi, Ekonomi dan Politik di seluruh Basis-basis kita disemua tingkatan khususnya Pengurus ditingkat perusahaan sebagai ujung tombak pergerakan kita bersama rakyat Indonesia
Jangan salahkan dan bersangka buruk kepada Allah SWT, apa yang terjadi hari ini adalah kesalahan kita bersama, mari bermuhasabah diri dan kita bangkitkan kembali semangat perjuangan kita agar Kaum Pekerja/Buruh Indonesia dapat menjadi Maju, Mandiri, Sejahtera dan senantiasa mendapatkan Ridho Allah SWT.
Mari kita berjuang sehebat-hebatnya dan sehormat-hormatnya sampai ketujuan kita dengan senantiasa memohon perlindungan dan Ridho Allah SWT demi kejayaan kaum pekerja di bumi pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Meraih kemerdekaan 100%.
“Laa Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzholimin”
“Laa hawla wa laa quwwata illa billah”
“Hasbunallah wanikmal wakil nikmal maulana waanikman nashir”
Kepada seluruh pekerja/buruh se-Indonesia kami ucapkan Selamat Hari Buruh Internasional 1 Mei 2020, Jayalah Kaum Pekerja/Buruh Indonesia… Allahu Akbar..!!
Jakarta, 1 Mei 2020
Dewan Pengurus Pusat Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia Periode 2017 – 2022 M, Daeng Wahidin (Presiden Ppmi) Drs. Zulkhair, Mm (Sekretaris Jenderal) (SM)