SABUROmedia, – Jamaah Jumat Rahimakumullah, Tepat di hari pertama Bulan Ramadhan Tahun ini, wabah Corona masih menghantui kita. Meskipun demikian, hiruk pikuk Corona jangan sampai membuat kita melupakan hakikat Ramadhan.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang hasan, dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, bahwa ketika datang bulan Ramadhan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا، فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepada kalian puasa di bulan ini. Pada bulan ini pula pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan jahat diikat. Di sana terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa terhalangi untuk mendapat kebaikannya, maka ia telah terhalangi untuk jadi baik.”
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Sebagai seorang mukmin mestinya kita bergembira dan merasa senang dengan datangnya tamu istimewa ini. Selayaknya kita agendakan amalan-amalan ketaatan yang bisa menambah pundi-pundi kebaikan serta meninggalkan berbagai bentuk kemaksiatan, sehingga bisa menjadi wasilah hilangnya wabah Corona yang hari ini melanda dunia. Selain menjalankan puasa, di antara amalan utama yang bisa kita giatkan di tengah wabah selama Ramadhan adalah:
Pertama: Tilawatil Quran
Selain disebut sebagai bulan puasa, Ramadhan juga biasa dijuluki dengan bulan Al-Qur’an. Bahkan kemulian bulan Ramadhan sendiri tidak bisa lepas dari peristiwa diturunkannya al-Quran di bulan tersebut. Allah Ta’ala berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan yang di dalamnya –mulai- diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan keterangan-keterangan yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran, yang membedakan antara yang haq dan yang bathil.” (QS Al-Baqarah: 185)
Adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, setiap malamnya di bulan Ramadhan, beliau selalu didatangi Jibril. Jibril mengajari dan mengecek hafalan Al-Qur’an Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian juga dengan para salafus shaleh, mereka adalah sosok-sosok yang paling kuat interaksinya dengan al-Quran di bulan Ramadhan. Utsman bin Affan adalah salah seorang sahabat yang biasa mengkhatamkan Al-Qur’an sehari sekali. Sedangkan Imam Syafi’i pernah mengkhatamkan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan di luar shalat sebanyak 60 kali. Berarti dalam sehari beliau mengkhatamkan dua kali. Al-Aswad mengkhatamkan Al-Qur’an pada bulan Ramadhan setiap dua hari sekali.
Sedangkan Qatadah mengkhatamkannya di luar Ramadhan setiap 7 hari sekali, namun pada bulan Ramadhan ia bisa mengkhatamkan setiap 3 hari. Serta ia mampu mengkhatamkan Al-Qur’an setiap malam pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Az-Zuhri jika memasuki bulan Ramadhan ia meninggalkan pembacaan hadits dan majlis-majlis ilmu dan berpindah untuk membaca Al-Qur’an. Begitulah para salaful ummah dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an di saat bulan Ramadhan.
Dengan adanya virus Corona yang membuat kita lebih banyak di rumah, tentunya pilihan untuk memperbanyak membaca Al-Quran adalah pilihan yang terbaik.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Kedua: Shalat Tarawih
Meskipun Ramadhan tahun ini sebagian besar kita tidak bisa melaksanakannya di masjid, akan tetapi jangan sampai pula kita melewatkan malam tanpa mengisi malam dengan sholat. Karena Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانَا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْذنْبِه
“Barangsiapa shalat tarawih di bulan Ramadhan dalam keadaan beriman dan mengharap balasan dari Allah ta’ala, niscaya diampuni dosa yang telah lalu.” (Muttafaqun ‘alaih)
Artinya meskipun tidak bisa melakukannya i masjid, kita masih bisa melakukannya di rumah-rumah kita, bersama keluarga. Kita hidupkan rumah-rumah kita dengan sholat tarawih, karena shalat tarawih tidak mesti dilaksanakan di masjid, bahkan bagi anda yang memiliki hafalan sedikit diperbolehkan untuk mengimami sembari melihat mushaf.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Ketiga: Sedekah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dan kedermawanan beliau bertambah jika masuk bulan Ramadhan. Ibnu Abbas bercerita,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)
Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dikatakan melebihi angin yang berhembus. Diibaratkan demikian karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat ringan dan cepat dalam memberi, tanpa banyak berpikir, sebagaimana angin yang berhembus cepat.
Sikap ini dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena bersedekah di bulan Ramadhan adalah karena bersedekah di bulan ini lebih dahsyat dibanding sedekah di bulan lainnya. Shadaqah di bulan Ramadlan bisa kita aplikasikan dengan cara memberikan buka bagi orang yang shaum.
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ أَجْرُ مَنْ عَمِلَهُ ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At-Tirmidzi)
Terlebih pada musim wabah ini potensi amalan shodqoh terbuka luas, karena di luar sana banyak orang-orang yang kehilangan pemasukan harian lantaran wabah yang melanda. Tentunya, semakin tinggi kebutuhan manusia akan uluran tangan berbanding lurus dengan semakin tinggi pula balasan pahala yang Allah janjikan, karena tentu berbeda membantu di saat sulit dengan membantu di saat normal.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Keempat: Memperbanyak berbuat kebaikan
Bulan Ramadhan adalah peluang emas bagi setiap muslim untuk menambah ‘rekening’ pahalanya di sisi Allah. Selain beberapa amalan di atas kita juga bisa mengerjakan shalat-shalat sunah, memperbanyak dzikir dan istighfar serta berdoa kepada Allah terutama pada saat mustajab, yaitu ketika hendak berbuka, pada sepertiga malam terakhir dan pada waktu sahur. Dengan demikian, tujuan dan harapan dari bulan Ramadhan itu sendiri dapat kita raih secara maksimal dan kita layak disebut pribadi yang bertaqwa, meskipun wabah melanda. اَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ