SABUROmedia, Ambon – Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga perekonomian. Di mana, dampak yang paling dirasa juga pada sektor pariwisata baik nasional maupun di daerah. Untuk itu Pemerintah diminta membantu secara konkret sektor pariwisata yang terdampak Covid-19.

Hal ini disampaikan Sekretaris Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Maluku, Ahmad Ilham Sipahutar disela pertemuan dengan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Maluku, Kamis (30/04/2020).

” Bisnis sektor pariwisata hari ini ngos-ngosan, tidak ada wisatawan yang datang dan berangkat, sepi, ditambah lagi penutupan jalur transportasi. Sehingga perlu dukungan konkret dari Pemerintah di sektor Pariwisata, baik hari ini maupun pasca Covid-19 nantinya,” ujarnya.

Dijelaskan saat ini usaha perjalanan wisata (tour travel) nyaris tidak beroperasi karena sejak Covid-19. Pesanan keberangkatan dan kedatangan dibatalkan calon wisatawan.

Lanjutnya, pada kondisi seperti ini ASITA sudah kesulitan membayar gaji karyawannya dan kesulitan membayar operasional perusahaan seperti listrik, telp, air, BPJS, pajak/pbb dll dan diikuti oleh kesulitan membayar cicilan bank dan kewajiban lainnya.

Untuk mengantisipasinya, kata Ilham banyak dari anggota ASITA sudah mengurangi Gaji dan insentif pegawainya dan bahkan beberapa  sudah merumahkan karyawannya.

” Usaha tour travel lumpuh. Pengusaha juga sudah merumahkan karyawan,” terangnya.

Hal yang sama juga disampaikan Plt Ketua DPD Asita Provinsi Maluku, Rasyid Mewar, bahwa diharapkan Pemerintah dapat memberi bantuan agar para karyawan tetap bisa hidup ditengah kondisi pandemic Wabah Corona ini.

Rasyid mengatakan, Dengan adanya wabah COVID-19 yang berdampak bagi semua sektor perekonomian terutama di bidang Pariwisata dengan semua stakeholders di industri pariwisata dan ekonomi kreatif termasuk ASITA yang menaungi stakeholders Biro Perjalanan wisata di Indonesia.

Oleh karenanya menyikapi kondisi-kondisi tersebut yang terjadi saat ini ASITA mengusulkan kepada Pemerintah daerah lewat Disbudpar untuk memberikan stimulus berupa pergeseran dana event ke insentif agar bisa menghidupi para karyawannya yang sudah dirumahkan. Beliau juga mendorong agar hasil rekomendasi Seminar Nasional DPD Asita Maluku beberapa tahun yang lalu, dimana Narasumbernya Ibu Kadis, DPRD Maluku serta DPP Asita saat itu, terkait Badan Promosi Pariwisata Daerah Maluku untuk dapat segera terealisasi, dalam mendukung proses recovery Pariwisata Maluku lebih maksimal kedepan pasca Covid-19 ini nantinya.

Semenatara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Maluku, Prof. Max Pattinama menyampaikan akan segera mengkoordinasikan keluhan yang disampaikan pihak ASITA kepada Sekda Maluku untuk dipertimbangkan. Beliau juga berkomitmen untuk serius membangun sektor Pariwisata Maluku, khususnya Pulau Banda, yang mempunyai nilai historis dari sejak dahulu. Beliau berjanji untuk melibatkan Pihak Ketiga, khususnya Asossiasi Pariwisata dalam program – program OPD-nya, karena memang harus bisa jalan berbarengan kedepan, baik G to G maupun B to B.

Kadis juga meresponi atas imbas covid -19 yang berdampak pada dirumahkannya para karyawan dibawah perusahan ASITA dengan secepatnya untuk menindaklanjuti pendataan tenaga kerja yang belum terdaftar untuk dilaporkan dalam Program khusus Bantuan Ketenagakerjaan yang di canangkan oleh Pemerintah Pusat saat ini.

Pertemuan silaturahmi antara DPD ASITA Maluku bersama Dinas Pariwisata Promal itu di hadiri masing masing petinggi instansi/organisasi untuk membahas dampak wabah Covid-19 yang terjadi di Maluku saat ini terhadap tenaga kerja Tour & Travel yang terkena imbas dari pandemik tersebut. Pertemuan berlangsung diruang Kerja Kadis Kebudayaan dan Pariwisata dengan tetap memperhatikan Social Distancing Kamis, (30/04/2020). (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *