SABUROmedia, Buton – Demi mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) warga di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) memilih mengisolasi diri secara mandiri di rumah masing-masing. Suasana kampung pun menjadi sunyi bak kota mati.
Hal ini dilakukan warga paska ditetapkannya dua pasien positif covid-19 di kota Baubau. Terlebih ada sejumlah warga Gunung Jaya beberapa kali berkunjung ke rumah salah seorang yang terjangkit virus corona di Kota Baubau.
Kepala Desa Gunung Jaya, La Rusli mengatakan, isolasi mandiri yang dilakukan seluruh warganya tersebut sudah dilakukan sejak Senin (27/4/2020) kemarin.
” Sejak kemarin mereka ini sudah mengisolasi diri di rumah mereka masing-masing dan kemungkinan akan dilakukan sampe 14 hari kedepan,” katanya saat ditemui di Desa Gunung Jaya, Selasa (28/4/2020).
Meski begitu lanjutnya, isolasi mandiri ini akan berakhir dengan sendirinya, jika sejumlah warga yang pernah ketemu dengan salah seorang warga Baubau yang positif corona tersebut hasilnya negatif setelah dilakukan rapid test.
” Ini diperkirakan 14 hari, kalo ini warga tidak positif, maka dengan sendirinya isolasi ini akan selesai,” ujarnya.
Menurut La Rusli, sekira 70 persen masyarakat Gunung Jaya merupakan petani. Sehingga dengan adanya isolasi mandiri ini tentu sangat mengganggu dari sisi ekonomi. Pasalnya, hasil tani mereka tidak bisa dijual ke pasar.
” Sangat terganggu dari sisi ekonomi, karena hasil tani mereka ini tidak bisa dibawah ke pasar,” bebernya.
” Dengan dilakukannya isolasi mandiri ini, keluarganya sebagian duduk di rumah, anak-anaknya atau orang tuanya naik ke kebun untuk bertani. Sementara, kalau untuk keluar ke daerah lain memang tidak boleh, dan ada satgas ini yang jaga masyarakat yang keluar masuk,” sambung La Rusli.
Sehingga tambah La Rusli, ia dan masyarakatnya berharap agar ada bantuan dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, sambil menunggu bantuan dari desa melalui Dana Desa yaitu sebanyak 30 persen dari total anggaran yang akan diberikan Rp600 ribu per kepala keluarga setiap bulannya selama 3 bulan. Namun saat ini, pihaknya masih menunggu penetapan APBDes.(Ode Ali)