(Ditulis Sebagai Laporan Kunjungan Kerja Anggota DPD RI Mirati Dewaningsih, ST Dalam Fungsi Pengawasan Penanganan Virus Covid 19 di Maluku)
SABUROmedia, Ambon – Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi Bangsa ini, malam pergantian tahun hujan deras melanda Jabodetabek dan sebagian besar Pulau Jawa sehingga terjadi banjir hebat yang melumpuhkan ibu kota termasuk Istana Negara pun tidak luput dari musibah ini. Triwulan pertama tahun 2020 dunia direpotkan dan dibuat kewalahan menghadapi epidemic wabah penyakit radang paru-paru generasi kedua turunan SARS atau flu burung, Indonesia pun menjadi korbannya dengan update data corona 2 April 2020 berjumlah 1.790 Kasus, 170 Meninggal dunia dan 112 dinyatakan sembuh. Sedangkan update data dunia hingga tanggal 3 April 2020 lebih dari 1 jt orang terinfeksi dan 51.178 Meninggal dan 186 ribu sembuh di 203 negara dan milyaran penduduk bumi harus diam dirumah mengisolasi diri.
Pada tanggal 12 Maret 2020 WHO mengumumkan status dunia Pandemi Virus corona COVID 19. Indonesia pertanggal 2 maret mengumkan tidak lagi bebas corona dan menyatakan bahwa terdapat 2 orang terinfeksi dan sejak itu pemerintah bergerak cepat melakukan langkah-langkah dan strategi untuk melawannya, program utama memutus rantai penyebaran virus ini yaitu dengan melakukan jaga jarak (social/fisikal distancing) dengan menghindari perkumpulan dan membatasi aktifitas dengan tetap di rumah.
Siswa dan mahasiswa dilarang ke sekolah dan kampus, perkantoran diliburkan, kegiatan beribadah berjamaah yang mengumpulkan banyak orang dihentikan. Pola aktifitas lebih banyak dilakukan dirumah menggunakan model online termasuk kegiatan belajar mengajar siswa berbasis pada online, pertemuan guru dengan siswa terjadi di HP dan internet tidak adalagi interaksi langsung, perubahan belajar tersebut tersebut memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat.
Berdasarkan hasil kunjungan kerja Anggota DPD RI Mirati Dewaningsih, ST dan melakukan sampel survai online ternyata pola belajar online mampu memberikan dampak positif terhadap keharmonisan keluarga, dengan alasan yang ditemukan sebagai berikut.
- Orang tua mengakui bahwa belajar online mampu mendekatkan mereka dengan anak karena mendampinginya dalam belajar,
- Orang tua merasa lebih tenang dan yakin kesehatan anaknya karena mereka menjaga, dan memberikan langsung di rumah,
- Orang tua lebih bisa mengatur pola makan dan makanan yang sehat untuk keluarga,
- Orang tua lebih disiplin dan berbagi tugas dalam pekerjaan rumah, ibu dan bapak saling bergantian bekerja dirumah dan mengajarkan anaknya,
- Penggunaan HP lebih bisa dimaksimalkan untuk belajar selain untuk hiburan anak-anak,
- Dan yang yang terakhir orang tua memiliki andil besar dalam menciptakan kecerdasan dan keberhasilan belajar anak-anak, orang tau seperti menjadi guru dirumah.
Berdasarkan temuan tersebut di atas membuktikan bahwa kegiatan belajar online di masyarakat Maluku memiliki pengaruh positif terhadap keharmonisan keluarga.
Oleh sebab itu Anggota DPD RI Mirati Dewaningsih, ST mengajak orang tua di Maluku agar bisa memaksimalkan waktu belajar online anak di isi dengan kegiatan yang menarik dan asik agar anak-anak tidak bosan berlama-lama di rumah apalagi dengan adanya kebijakan penambahan waktu belajar online oleh pemerintah sampai dengan batas waktu yang belum dipastikan dan yang terakhir pesannya yaitu dengan anak-anak berdiam diri dirumah kita telah berusaha agar anak tidak terkena virus corona COVID 19. (SM)