SABUROmedia, Riau – Organisasi Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia ( ICMI) Wilayah Riau Periode 2019 – 2024 resmi dilantik oleh ketua umum PP ICMI, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH.

Prosesi pelantikan HIPMI Riau ini Berlangsung di Gedung Daerah Provinsi Riau, Selasa (17/03/2020). Acara di hadiri oleh  Gubernur Riau “Datuk Setia Amanah” Drs. H. Syamsuar, M.Si.

Pengurus ICMI Riau beserta jajarannya, yang diketuai oleh Prof. Dr. Alaidin Koto, MA Gurus Besar Politik Islam Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, dan Sekretaris Muhammad Sahal, S.Si, M.Si akademisi Universitas Riau.

Dalam sambutannya ketua ICMI Riau Prof.Alaidin Koto, MA menyebutkan bahwa ICMI merupakan kumpulan para cendikiawan muslim. Makna cendikiawan dapat dimaknai dalam 3 hal (Pemikir, Ihklas, dan Merealisasikan Dalam kehidupan yang nyata).

Pemikir bertemu dengan jiwa yang Ikhlas akan melahirkan sikap “bijaksana” bangsa ini telah diwariskan oleh para pendiri bangsa (the founding fathers). Yang disebut dengan “ideologi” bangsa yaitu pancasila. Sebut saja Soekarno, Hatta, M.Yami, Soepomo) dan beberapa cendikiawan pendiri bangsa lainnya yang tak dapat disebut satu persatu. Telah mewariskan pemikiran, dan mereka semua adalah orang-orang Ikhlas, sehingga buah pikiran mereka semua dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Lanjut Prof. Alaidin, menyebut pancasila merupakan kearifan nusantara selain dari kearifan lokal yang dimiliki setiap daerah. Dengan demikian, jangan2 masalah yang menimpa bangsa kita (sosial, ekonomi, politik, hukum dan budaya) karena disebabkan kita sudah lari dan jauh dari nilai2 pancasila tersebut. Jadi jangan lagi perdebatkan “pancasila”.

Selanjutnya “Datuk Setia Amanah (Drs. H. Syamsuar, M.Si) selaku Gubernur Riau diawal sambutannya menyinggung masalah (Cronona Covid-19) yang penyebarannya telah meluas. Sehingga beliau menghimbau agar masyarakat bersama untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona tersebut, sambil seloroh beliau menyinggung “sebenarnya kalau bukan pak ketua yang datang) ya.he..he.

Gubernur Riau memaparkan sejumlah permasalahan Riau secara umum: Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami ketimpangan/tidak merata diseluruh Kab/Kota dan ini masih tergolong rendah (Inhil salah satu yang disorot), Pembangunan Infrastruktur yang masih kurang dan ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan jumlah “Finansial” dan tidak bisa hanya diselesaikan dengan APBD Riau dan Kab/Kota. Tingkat Kemiskinan yang masih cukup tingg. Jangan sampai provinsi Riau yang heterogen ini di cap sebagai daerah yang intoleran.

Kita perlu mendorong anak-anak muda yang kreatif, dalam pengembangan sektor ekonomi (UMKM), dan beliau sempat menyinggung (Keroncong@antar) sebagai contoh. Maka dari itu Gubernur Riau mengajak para pemikir ICMI untuk bersinergi dengan Pemda dalam mempercepat pembangunan Riau.

Prof. Jimly dalam sambutannya menyebut ICMI kehadirannya harus berfikir, bersikap dan bertindak “Inklusif” bukan hanya untuk umat Islam tapi juga untuk bangsa. Beliau juga sempat menyinggung persoalan kepemimpinan ” pemimpin” harus bisa menjadi Guru, dengan penjelasan yang panjang. Prof. Jimly. Orang-orang pintar tidak boleh jalan sendiri-sendiri “harus berorganisasi” kalau dia hanya pintar sendiri. “Dia mengutip pendapat sayyidina ali”.

Dalam sambutannya terakhir Prof. Jimly menawarkan kepada Gubernur Riau untuk mengembangkan “Melayu Enterpeneurship” karena beliau meyebut 100 pengusaha besar dan sukses di Indonesia hanya 11 orang “islam” kita bukan skeptis kira2 begitu.. tapi harus menjadi “motivasi”. Akhirnya selamat sukses atas pelantikan ICMI Riau. semoga dapat melahirkan pemikiran-pemikiran dan gagasan yang cemerlang dari orang2 ikhlas untuk kekayaan Riau masa depan., “ pesannya. (SM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *