SABUROmedia, Ambon – Kepengurusan Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Ambon resmi dilantik. Prosesi pengucapan sumpah pengurus itu berlangsung di balai kota Ambon (24/02/2020).
Ketua Umum KOHATI, Yuyun kepada Saburomedia.com mengatakan, sebagai lembaga perkaderan, KOHATI sesungguhnya memiliki tujuan yang mulia, yakni terbinanya muslimah yang berkualitas insan cita. Berbagai dinamika perkembangan KOHATI dari periode ke periode menunjukkan karakter dan pencirian yang berbeda-beda. Misalnya saja dapat dilihat pada awal pembentukannya, terdapat tiga semangat yang melatarbelakangi lahirnya KOHATI ini, yakni eksistensi, aktualisasi serta akselerasi. “
Yuyun menjelaskan Eksistensi yang dimaksud adalah adanya semangat yang berangkat dari kesadaran kolektif. Dimana perempuan tidak sekedar berada pada batas objek -subjek melainkan subjek – objek artinya avirmasi peran perempuan tidak hanya berada pada garis sekedar namun jauh daripada itu yakni seharusnya.
Aktualisasi, pembangunan bangsa terus berlangsung, mengikutserta kompetitor semakin bertambah dan muncul dari segala penjuru dunia. Pertemanan local, nasional hingga international terbuka lebar tanpa batas ruang dan waktu.
Fenomena perkawanan dan persaingan global akan di hadapi oleh semua lapisan masyrakat, tak terkecuali HMI dan KOHATI secara khusus. Indikator adalah alasan KOHATI harus cepat bergerak dengan segala kesiapaan institusinya. KOHATI adalah laboratorium hidup’, menjelaskan fiqih perempuan sebagai penjaga peradaban Islam.
Akselerasi, kerja-kerja Kohati dari berputar pada ruang teknis harus di konfersikan pada ruang subtansi dengan menjadikan Pedoman Kekohatian (PDK) sebagai standard kerjanya. Baik itu Musawarah Kohati( MUSKOH) program kerja (Proker).
Memiliki nomenklator dan peran khusus dalam tubuh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengharuskan anggota HMI untuk dapat menghargai setiap keputusan politik di dalam Muskoh.
Karena prinsip dasar KOHATI adalah kemandirian. Kohati harus mandiri dengan tiga platform tiga K yakni Kohati harus cerdas, Kohati harus inspiratif, Kohati harus kreatif. Kolaboratif, cerdas,inspiratif dan kreatif adalah wujud dari ciri kesadaran, kemampuan iradha dan daya pencipta tegasnya.
Hal senada juga di sampaikan Ketum HMI Cabang Ambon, Abdul Khalek Lapelelo dalam sambutannya mengatakan, ” Kohati harus mampu mandiri secara gagasan dan tindakan sebagai komponen khusus di dalam HMI, karena antara Komisariat, Cabang, hingga pengurus besar harus mampu memahami Kohati sebagai semi otonom. Kerja-Kerja harus bebas, mandiri karena subtansi dari istilah inovatif hingga kreatif adalah kemandirian dan kebebasan berpikir itu sendiri.
Salah satu FORHATI, Jamillah Wailissahalong dalam ulasannya sebagai Stadium General Kohati harus mampu melakukan tranformatif institusi dari pelengkap di dalam tubuh HMI menjadi bank kader perempuan dengan mendorong Program kerja bersifat responsif sebagai keinginan dan kebutuhan zama. “ Berkali-kali Kita menyuarakan kesetaraan namun kita lupa Kalau penghubung kesetaraan adalah kemauan kemandirian, “ singkatnya.(SM)